Sulsel Targetkan Tanam Jagung 10 Ribu Hektare, Wujudkan Swasembada Pangan
Sulawesi Selatan menargetkan penanaman jagung seluas 10 ribu hektare pada Januari 2025 untuk mendukung program swasembada pangan nasional, melibatkan berbagai pihak termasuk kepolisian.
Sulawesi Selatan (Sulsel) berambisi besar dalam upaya mewujudkan swasembada pangan. Pj. Gubernur Sulsel, Fadjry Djufry, mengumumkan target penanaman jagung seluas 10 ribu hektare di provinsi tersebut. Pengumuman ini disampaikan usai rapat koordinasi virtual dengan Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, pada Senin, 13 Januari 2025.
Langkah ini merupakan tindak lanjut dari MoU antara Kapolri dan Kementan terkait ketahanan pangan. Target nasionalnya sendiri mencapai satu juta hektare penanaman jagung. Sulsel mengambil peran penting sebagai pelopor dengan target 10 ribu hektare tersebut. Peluncuran program ini direncanakan di Jeneponto pada 15 Januari 2025.
Peran Kepolisian dalam Swasembada Pangan
Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan, menyatakan kesiapannya mendukung penuh program ini. Kepolisian diberi peran utama dalam pencapaian target jagung, mengingat dampaknya bagi ketahanan pangan masyarakat. Suksesnya program ini diharapkan berkontribusi pada pemenuhan gizi anak sekolah dan pencapaian cita-cita Indonesia Emas 2045.
Dukungan Kementerian Pertanian dan Instruksi Presiden
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyampaikan apresiasi atas dukungan Polri terhadap sektor pertanian. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto pada 9 Desember 2024, yang menekankan percepatan swasembada pangan. Penanaman perdana direncanakan pada 15 Januari 2025.
Tantangan dan Pencegahan Penyelewengan
Kementerian Pertanian juga tengah berupaya mengatasi masalah penyelewengan pupuk subsidi dan maraknya pupuk palsu. Andi Amran Sulaiman menyebut kerugian akibat hal tersebut mencapai Rp3,2 triliun. Sebanyak 27 perusahaan terlibat, dengan 5 perusahaan dinyatakan 100 persen palsu. Pengawasan ketat menjadi kunci keberhasilan program ini.
Antisipasi Dampak Iklim Ekstrem
Menghadapi dampak El Nino dan La Nina, pemerintah melibatkan berbagai pihak, termasuk kepolisian, Kemendagri, dan TNI, sesuai Instruksi Presiden (Inpres) 3 Maret 2011. Kondisi iklim ekstrem ini menjadi tantangan yang perlu diatasi agar program swasembada pangan tetap berjalan optimal.
Kesimpulan
Target penanaman jagung 10 ribu hektare di Sulsel merupakan langkah strategis dalam mendukung program swasembada pangan nasional. Kerja sama antara pemerintah, kepolisian, dan berbagai pihak terkait menjadi kunci keberhasilan program ini, termasuk dalam mengatasi tantangan seperti penyelewengan pupuk dan dampak iklim ekstrem. Suksesnya program ini diharapkan berkontribusi pada ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.