Sulut Perlu Strategi Implementasi Program Asta Cita
Kepala BI Perwakilan Sulut, Andry Prasmuko, menekankan pentingnya program strategis untuk implementasi visi Asta Cita, khususnya swasembada pangan, di Sulawesi Utara.
![Sulut Perlu Strategi Implementasi Program Asta Cita](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/070039.635-sulut-perlu-strategi-implementasi-program-asta-cita-1.jpeg)
Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut), Andry Prasmuko, baru-baru ini menyatakan bahwa Sulawesi Utara membutuhkan program strategis untuk mengimplementasikan Program Asta Cita. Pernyataan ini disampaikan pada Senin di Manado. Hal ini penting karena program tersebut memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian daerah.
Implementasi Asta Cita di Sulawesi Utara
Andry Prasmuko menekankan peran strategis Sulawesi Utara dalam implementasi Asta Cita, terutama poin kedua yang fokus pada swasembada pangan. Meskipun bukan daerah penghasil padi utama, Sulut memiliki potensi lahan yang besar untuk meningkatkan produksi pangan.
Program Asta Cita, yang digagas oleh pemerintah, memiliki delapan poin utama. Poin kedua, yang menjadi fokus utama dalam konteks pernyataan Andry, menekankan kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru. Sulawesi Utara, dengan potensi pertaniannya, memiliki peran penting dalam pencapaian cita-cita ini.
Potensi Pertanian Sulawesi Utara
Potensi pertanian Sulawesi Utara menjadi kunci keberhasilan implementasi swasembada pangan dalam Program Asta Cita. Investasi dan pengembangan sektor pertanian di daerah ini perlu ditingkatkan untuk mencapai target produksi yang diharapkan. Hal ini membutuhkan perencanaan yang matang dan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat.
Delapan Poin Utama Program Asta Cita
Selain swasembada pangan, Program Asta Cita juga mencakup tujuh poin penting lainnya. Poin-poin tersebut meliputi:
- Pertama: Memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM).
- Ketiga: Meningkatkan lapangan kerja berkualitas, mendorong kewirausahaan, dan mengembangkan industri kreatif.
- Keempat: Memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, dan kesetaraan gender.
- Kelima: Melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.
- Keenam: Membangun dari desa untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
- Ketujuh: Memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta pencegahan korupsi dan narkoba.
- Kedelapan: Memperkuat harmonisasi kehidupan dengan lingkungan dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama.
Implementasi seluruh poin ini membutuhkan strategi yang komprehensif dan terintegrasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Kesimpulan
Implementasi Program Asta Cita di Sulawesi Utara memerlukan perencanaan dan strategi yang komprehensif. Dengan potensi pertanian yang dimiliki, Sulut memiliki peran penting dalam mencapai swasembada pangan. Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sangat penting untuk keberhasilan program ini. Kesuksesan implementasi Asta Cita akan berdampak positif pada perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Utara.