Sulut Optimistis Raih Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen di 2025
Sulawesi Utara optimistis pertumbuhan ekonomi mencapai 7 persen pada 2025, didorong sektor perdagangan, pertanian, dan pariwisata, meskipun ada beberapa tantangan yang perlu diatasi.

Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) memasang target ambisius: pertumbuhan ekonomi hingga tujuh persen pada tahun 2025. Optimisme ini disampaikan oleh Dr. Nikolas Fajar, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Manado (Unima), Sabtu lalu di Manado. Pernyataan ini muncul setelah Presiden RI menyatakan optimisme pertumbuhan ekonomi nasional mencapai delapan persen. Menurut Nikolas, potensi pertumbuhan ekonomi Sulut masih sangat besar karena masih banyak sektor bisnis yang belum tergarap secara optimal.
Keyakinan akan tercapainya target tersebut didasari oleh potensi yang masih besar di berbagai sektor. Meskipun ada tantangan yang harus dihadapi, pihaknya tetap optimistis mampu mencapai pertumbuhan ekonomi tujuh persen. Hal ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Sulut yang disampaikan oleh Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulut, Andry Prasmuko.
Proyeksi BI Perwakilan Sulut sendiri memperkirakan pertumbuhan ekonomi Sulut akan berada di kisaran 5,1-6,1 persen pada tahun 2025 dan 5,2-6,2 persen pada tahun 2026. Pertumbuhan ini diproyeksikan didorong oleh sektor andalan daerah, yaitu perdagangan, pertanian, dan transportasi. Namun, sejumlah tantangan perlu diatasi untuk mencapai target tersebut.
Tantangan dan Peluang Pertumbuhan Ekonomi Sulut
Andry Prasmuko memaparkan beberapa tantangan yang dihadapi Sulut dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi. Salah satu kendala utama adalah hambatan distribusi pangan, khususnya cabai rawit yang berasal dari luar daerah. Selain itu, realisasi konsumsi untuk infrastruktur sektor perikanan mengalami penurunan akibat efisiensi anggaran.
Meskipun demikian, terdapat beberapa faktor positif yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Pemulihan sektor pariwisata, yang didukung oleh pembukaan penerbangan internasional langsung (international direct flight), menjadi salah satu pendorong utama. Namun, tantangan lain muncul dari sektor pertanian, yaitu ketersediaan tenaga kerja.
Lebih lanjut, Andry menyebutkan bahwa implementasi program Makan Bergizi Gratis belum optimal. Investasi dan pengembangan infrastruktur di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata juga masih perlu ditingkatkan untuk menjadi motor penggerak ekonomi Sulut di masa depan. Semua faktor ini perlu dipertimbangkan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang telah ditetapkan.
Sektor Andalan dan Strategi Pengembangan
Pertumbuhan ekonomi Sulut diproyeksikan akan ditopang oleh tiga sektor utama: perdagangan, pertanian, dan pariwisata. Sektor perdagangan memiliki peran penting dalam mendistribusikan hasil pertanian dan produk lainnya. Sementara itu, sektor pertanian, khususnya komoditas unggulan daerah, perlu ditingkatkan produktivitasnya untuk memenuhi kebutuhan domestik dan ekspor.
Pariwisata, sebagai sektor andalan lainnya, membutuhkan pengembangan infrastruktur dan peningkatan kualitas layanan untuk menarik lebih banyak wisatawan. Pembukaan penerbangan internasional langsung merupakan langkah positif untuk meningkatkan aksesibilitas dan daya tarik Sulut bagi wisatawan mancanegara. Namun, perlu juga diperhatikan pengembangan sumber daya manusia di sektor pariwisata untuk meningkatkan kualitas layanan.
Pemerintah daerah perlu merumuskan strategi yang tepat untuk mengatasi tantangan dan memaksimalkan potensi di setiap sektor. Koordinasi antar lembaga dan stakeholder terkait sangat penting untuk memastikan implementasi program berjalan efektif dan efisien. Dukungan dari pemerintah pusat juga dibutuhkan untuk pengembangan infrastruktur dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
"Sebagaimana optimisnya Presiden RI yang mengatakan ekonomi nasional bisa mencapai delapan persen, maka Sulut juga harus seoptimis itu," ujar Nikolas Fajar menekankan pentingnya optimisme dan kerja keras untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang telah ditetapkan. Dengan strategi yang tepat dan kerja sama yang solid, Sulut berpotensi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang signifikan di tahun-tahun mendatang.
Kesimpulannya, Sulawesi Utara memiliki potensi besar untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 7 persen pada 2025. Namun, keberhasilan ini bergantung pada kemampuan pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan dalam mengatasi tantangan yang ada dan memaksimalkan potensi di sektor perdagangan, pertanian, dan pariwisata. Optimisme yang tinggi perlu diimbangi dengan strategi dan implementasi yang terukur dan efektif.