Pertumbuhan Ekonomi Situbondo Melambat, UMKM Jadi Fokus Pengembangan
Pertumbuhan ekonomi Situbondo pada 2024 melambat menjadi 4,81 persen, mendorong fokus pengembangan UMKM untuk mendongkrak perekonomian daerah di tahun 2025.

Wakil Bupati Situbondo, Ulfiyah, mengumumkan perlambatan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Situbondo pada tahun 2024. Pertumbuhan ekonomi turun menjadi 4,81 persen, dibandingkan 4,90 persen di tahun 2023. Hal ini disampaikan dalam rapat paripurna penyampaian LKPJ Bupati Situbondo 2024 di Gedung DPRD Kabupaten Situbondo, Kamis (20/3). Pemerintah Kabupaten Situbondo berencana untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan fokus pada pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Perlambatan pertumbuhan ekonomi ini dipicu oleh beberapa faktor, salah satunya adalah sektor pariwisata yang belum maksimal. Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Situbondo masih belum signifikan. Untuk mengatasi hal ini, Wakil Bupati berencana untuk menarik wisatawan dengan pengembangan UMKM di berbagai wilayah, mulai dari Kecamatan Besuki di wilayah barat, taman kota di wilayah tengah, hingga Kecamatan Asembagus di wilayah timur.
Strategi pengembangan UMKM tidak hanya terbatas pada usaha kuliner. Pemerintah Kabupaten Situbondo juga akan mengembangkan UMKM di sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kontribusi sektor UMKM terhadap perekonomian daerah. Selain itu, program Masjid Ramah Pemudik juga diharapkan dapat menarik investor dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Pengembangan UMKM dan Infrastruktur
Ulfiyah menjelaskan bahwa pengembangan UMKM menjadi fokus utama untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tahun 2025. UMKM diharapkan dapat menjadi penggerak utama perekonomian daerah dan menyerap tenaga kerja. Pemerintah daerah akan memberikan dukungan dan pelatihan kepada para pelaku UMKM agar dapat bersaing di pasar yang lebih luas.
Selain fokus pada UMKM, pemerintah daerah juga memperhatikan sektor infrastruktur. Indeks Kepuasan Layanan Infrastruktur (IKLI) Kabupaten Situbondo berada di angka 84,46, termasuk dalam kategori B dengan kinerja baik. Sementara itu, Indeks Reformasi Birokrasi (IRB) tahun 2024 mencapai 82,81, meningkat dari tahun sebelumnya dan berhasil meningkatkan kategori dari predikat BB menjadi A.
Pemerintah Kabupaten Situbondo juga melaporkan realisasi pendapatan dan belanja daerah tahun 2024. Pendapatan daerah yang ditetapkan sebesar Rp1,86 triliun terealisasi sebesar Rp1,83 triliun. Sedangkan belanja daerah yang ditetapkan sebesar Rp2,12 triliun terealisasi sebesar Rp1,90 triliun atau 89,95 persen.
Meskipun beberapa sektor belum mencapai target optimal, Wakil Bupati Ulfiyah optimistis bahwa dengan kerja sama dan evaluasi yang berkelanjutan, target kesejahteraan masyarakat dapat tercapai. Semua masukan dan rekomendasi dari DPRD akan dijadikan bahan evaluasi untuk masa mendatang. "Meski demikian, kami menyadari masih ada sektor yang belum mencapai target optimal. Oleh karena itu, mari kita bekerja bersama untuk mencapai target demi kesejahteraan masyarakat. Semua masukan dan rekomendasi dari pimpinan serta anggota DPRD akan kami jadikan bahan evaluasi di masa mendatang," kata Ulfiyah.
Realisasi Pendapatan dan Belanja Daerah
Berikut rincian realisasi pendapatan dan belanja daerah Kabupaten Situbondo tahun 2024:
- Pendapatan Daerah ditetapkan: Rp1,86 triliun
- Pendapatan Daerah terealisasi: Rp1,83 triliun
- Belanja Daerah ditetapkan: Rp2,12 triliun
- Belanja Daerah terealisasi: Rp1,90 triliun (89,95 persen)
Realisasi belanja daerah tersebut meliputi belanja operasi, belanja modal, belanja tidak terduga, serta belanja transfer, bantuan keuangan, dan bagi hasil. Pemerintah daerah akan terus berupaya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran agar dapat memberikan dampak yang lebih besar bagi masyarakat.
Dengan adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi, pemerintah daerah Situbondo berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan perekonomian daerah melalui berbagai program dan strategi, salah satunya dengan fokus pada pengembangan UMKM dan peningkatan kualitas infrastruktur. Harapannya, langkah-langkah tersebut dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di tahun-tahun mendatang dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Situbondo.