Tagana Tasikmalaya Tetap Siaga Bantu Korban Tanah Bergerak Meski Tanggap Darurat Berakhir
Meskipun status tanggap darurat bencana tanah bergerak di Desa Cikondang, Tasikmalaya telah berakhir, Tagana tetap berkomitmen membantu warga yang terdampak.

Bencana tanah bergerak di Desa Cikondang, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, telah menimbulkan dampak signifikan terhadap warga setempat. Peristiwa ini terjadi pada belum lama ini, mengakibatkan kerusakan rumah penduduk dan fasilitas umum. Meskipun status tanggap darurat bencana telah berakhir pada 11 Maret 2025, Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Tasikmalaya tetap berkomitmen untuk membantu para korban.
Ketua Forum Koordinasi Tagana Kabupaten Tasikmalaya, Jembar Adisetya, menyatakan bahwa Tagana tidak akan meninggalkan para pengungsi begitu saja. Mereka akan terus memantau dan memberikan bantuan secara berkala hingga para pengungsi dapat kembali ke rumah masing-masing. Pemkab Tasikmalaya telah menetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari untuk menangani dampak bencana, terutama memenuhi kebutuhan pokok para pengungsi.
Meskipun masa tanggap darurat telah berakhir, masih banyak warga yang mengungsi, baik di tempat pengungsian maupun di rumah kerabat yang lebih aman. Tagana berupaya memastikan kebutuhan pokok para korban tetap terpenuhi dengan berbagai strategi bantuan.
Bantuan Berkelanjutan dari Tagana dan Pemerintah
Tagana Kabupaten Tasikmalaya tidak hanya memberikan bantuan langsung, tetapi juga memberikan pelatihan kepada masyarakat untuk membuat dapur mandiri. Hal ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan makanan bagi para korban dalam jangka panjang. Selain itu, pemerintah daerah dan Kementerian Sosial juga turut memberikan bantuan berupa perlengkapan dapur mandiri, sembako, dan alat kebersihan.
Bantuan dari Kementerian Sosial mencakup kebutuhan pokok makanan, peralatan masak (kompor, wajan, dll.), dan peralatan makan (piring, gelas, sendok, garpu) untuk 104 kepala keluarga (KK) yang terdampak. Tagana memastikan penyaluran bantuan berjalan lancar dan tepat sasaran, memprioritaskan warga yang paling membutuhkan.
Jembar Adisetya menambahkan, "Tentunya kita tidak akan melepas begitu saja para pengungsi, namun kita akan terus memantau secara berkala sampai para pengungsi mendapatkan kembali rumah tinggalnya." Ia juga menekankan pentingnya pelatihan dapur mandiri agar warga dapat memenuhi kebutuhan pokok mereka sendiri secara berkelanjutan.
Distribusi Bantuan dan Pelatihan Kemandirian
Proses distribusi bantuan dari Kementerian Sosial, yang meliputi sembako dan peralatan dapur, telah dilakukan dengan cermat oleh Tagana. Mereka memastikan bantuan tersebut sampai kepada 104 KK yang paling membutuhkan. Selain bantuan material, pelatihan membuat dapur mandiri menjadi fokus utama agar warga dapat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari pasca bencana.
Dengan pelatihan ini, diharapkan warga dapat lebih tangguh menghadapi situasi pasca bencana dan mampu memenuhi kebutuhan dasar mereka sendiri. Tagana berkomitmen untuk terus memantau situasi dan memberikan dukungan yang diperlukan hingga para korban dapat pulih sepenuhnya.
"Kita alihkan ke dapur mandiri dengan masyarakat yang sudah kami latih selama di sana. Dari Kemensos akan memberikan perlengkapan dapur mandiri untuk masyarakat serta sembako, alat kebersihan, dan lain-lain," jelas Jembar Adisetya.
Kesimpulan
Komitmen Tagana Tasikmalaya untuk membantu korban bencana tanah bergerak di Desa Cikondang patut diapresiasi. Meskipun masa tanggap darurat telah berakhir, bantuan dan pendampingan tetap diberikan untuk memastikan pemulihan dan kemandirian warga terdampak. Bantuan yang diberikan meliputi bantuan langsung berupa sembako dan peralatan dapur, serta pelatihan untuk meningkatkan kemandirian warga.