Forkopimcam Palabuhanratu Bantu Korban Pergerakan Tanah di Sukabumi
Forkopimcam Palabuhanratu memberikan bantuan darurat kepada 50 warga di Kampung Tegalega, Sukabumi, pasca-bencana pergerakan tanah yang merusak sembilan rumah pada 18 Januari 2024.
Pergerakan tanah di Kampung Tegalega, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Sabtu, 18 Januari 2024, telah mengakibatkan kerusakan pada sembilan rumah dan menyebabkan puluhan warga kehilangan tempat tinggal. Atas kejadian tersebut, Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Palabuhanratu bergerak cepat menyalurkan bantuan untuk meringankan beban para penyintas.
Bantuan yang diberikan berupa makanan instan, kebutuhan pokok lainnya, dan terpal untuk para pengungsi. Menurut Camat Palabuhanratu, Deni Yudono, bantuan ini merupakan bentuk respon cepat dari pemerintah kecamatan dan unsur Forkopimcam. Sebanyak 10 kepala keluarga (KK) atau sekitar 50 jiwa terdampak langsung bencana tersebut, dengan tingkat kerusakan rumah bervariasi, dari sedang hingga berat. Bantuan difokuskan ke RT 003/006, lokasi terdampak paling parah.
Mengapa bantuan segera disalurkan? Pergerakan tanah di Kampung Tegalega masih terus terjadi dan berpotensi meluas. Oleh karena itu, Forkopimcam berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, TNI, dan Polri untuk memantau situasi dan melakukan evakuasi jika diperlukan. Hal ini dilakukan untuk mencegah jatuhnya korban jiwa atau luka-luka.
Bagaimana proses penyaluran bantuan? Forkopimcam Palabuhanratu bekerja sama dengan berbagai pihak dalam pendistribusian bantuan. Koordinasi yang baik antara pemerintah kecamatan, BPBD, TNI, dan Polri memastikan bantuan tepat sasaran dan efisien. Proses evakuasi dan bantuan darurat menjadi prioritas utama dalam penanganan bencana ini.
Kepala Desa Citarik, Sumantri, mengapresiasi respon cepat Forkopimcam. Ia menjelaskan bahwa sebagian warga telah mengungsi karena khawatir rumah mereka akan ambruk. Kemungkinan jumlah rumah yang terdampak masih bisa bertambah, sehingga tim gabungan dan relawan tetap bersiaga di lokasi untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada warga yang terdampak.
Hingga saat ini, dilaporkan belum ada korban jiwa maupun luka-luka akibat pergerakan tanah tersebut. Namun, pemantauan ketat terus dilakukan oleh tim gabungan untuk mengantisipasi perkembangan situasi dan memastikan keselamatan warga. Kerja sama dan koordinasi antar instansi pemerintah dan relawan menjadi kunci dalam menghadapi dan mengatasi dampak bencana ini.
Kesimpulannya, bencana pergerakan tanah di Kampung Tegalega telah memaksa puluhan warga mengungsi dan kehilangan tempat tinggal. Forkopimcam Palabuhanratu, bersama instansi terkait dan relawan, bergerak cepat memberikan bantuan darurat dan melakukan pemantauan untuk mencegah jatuhnya korban jiwa dan kerugian lebih lanjut. Koordinasi dan kerjasama antar instansi menjadi kunci keberhasilan penanganan bencana ini.