PMI Cianjur Salurkan Bantuan untuk Korban Pergeseran Tanah di Cikalongkulon
Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cianjur mendistribusikan bantuan untuk 15 kepala keluarga korban pergeseran tanah di Cikalongkulon, yang mengungsi akibat kerusakan rumah.

Bencana pergeseran tanah di Kecamatan Cikalongkulon, Cianjur, Jawa Barat, telah menyebabkan 15 kepala keluarga (KK) mengungsi di balai desa setempat sejak tiga hari terakhir. Peristiwa ini terjadi pada awal Maret 2024, mengakibatkan kerusakan rumah dan memaksa warga meninggalkan tempat tinggal mereka. PMI Cianjur bergerak cepat merespon situasi darurat ini dengan menyalurkan bantuan dan layanan kesehatan kepada para pengungsi.
Bantuan yang diberikan berupa 40 paket sembako dan paket keluarga. Hal ini bertujuan untuk meringankan beban warga yang kehilangan tempat tinggal dan terdampak cuaca ekstrem yang memicu pergeseran tanah. Koordinator Lapangan PMI Cianjur, Bayu Rizqi, menjelaskan bahwa total 49 jiwa terdampak dan masih bertahan di pengungsian karena khawatir akan meluasnya pergeseran tanah.
Selain penyaluran bantuan, PMI Cianjur juga memberikan layanan kesehatan kepada para pengungsi yang membutuhkan, bekerja sama dengan tenaga kesehatan dari pusat layanan kesehatan setempat. Tidak hanya itu, tim relawan PMI juga melakukan pendataan rumah-rumah yang rusak di Kampung Cipari, Desa Mekarmulya, guna mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif terkait dampak bencana ini.
Dampak Pergeseran Tanah dan Harapan Warga
Data yang dihimpun PMI Cianjur menunjukkan total 44 KK atau 189 jiwa terdampak pergeseran tanah. Sebagian besar warga memilih bertahan di rumah atau mengungsi ke rumah saudara. Tercatat 2 rumah mengalami kerusakan berat dan 7 rumah rusak sedang. Pergeseran tanah yang terus meluas dan semakin dalam membuat warga yang rumahnya rusak berat, sedang, dan ringan memilih mengungsi ke balai desa karena jarak ke rumah saudara dinilai terlalu jauh.
Warga berharap pemerintah dapat memberikan bantuan perbaikan rumah dan memperbaiki jalan yang rusak menuju perkampungan. Kerusakan jalan tersebut menyulitkan akses dan mobilitas warga. Tokoh warga, Sukirman, mewakili harapan warga lainnya, "Harapan kami mendapat bantuan perbaikan rumah dan jalan menuju perkampungan yang rusak berat belum mendapat perhatian, semoga Bupati Cianjur dapat mengabulkan permintaan warga."
Sukirman menambahkan bahwa banyak KK yang memilih bertahan di rumah atau mengungsi ke rumah saudara karena jarak ke balai desa cukup jauh, terutama bagi perempuan dan anak-anak yang membutuhkan tempat yang lebih aman. Kondisi ini menunjukkan betapa pentingnya aksesibilitas dan dukungan pemerintah dalam situasi darurat seperti ini.
PMI Cianjur terus berkomitmen untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada para korban pergeseran tanah. Pendataan yang dilakukan akan menjadi dasar untuk penyaluran bantuan selanjutnya dan upaya pemulihan pasca bencana. Selain itu, koordinasi dengan pemerintah daerah juga terus dilakukan untuk memastikan bantuan tepat sasaran dan terdistribusi secara merata.
- Jumlah KK terdampak: 44 KK (189 jiwa)
- Jumlah KK mengungsi di balai desa: 15 KK (49 jiwa)
- Jenis bantuan: Paket sembako dan paket keluarga
- Rumah rusak berat: 2 rumah
- Rumah rusak sedang: 7 rumah
Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam dan pentingnya peran serta pemerintah dan lembaga kemanusiaan dalam memberikan bantuan dan dukungan kepada masyarakat yang terdampak.