DPR Kawal Relokasi Warga Terdampak Tanah Bergerak di Brebes
Anggota Komisi VIII DPR RI, Abdul Fikri Faqih, berkomitmen mengawal relokasi warga Desa Mendala, Brebes, yang terdampak bencana tanah bergerak, memastikan bantuan tersalurkan dan proses relokasi berjalan lancar.

Bencana tanah bergerak yang melanda Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, telah mengakibatkan ratusan rumah warga rusak dan memaksa ratusan warga untuk mengungsi. Anggota Komisi VIII DPR RI, Abdul Fikri Faqih, turun langsung ke lokasi bencana untuk memastikan bantuan pemerintah segera disalurkan dan proses relokasi warga berjalan dengan lancar. Kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci keberhasilan penanganan bencana ini.
Fikri, bersama Direktur Infrastruktur Darurat BNPB RI Yufferyzal, telah bertemu langsung dengan Bupati Brebes Paramitha Widya Kusuma pada Senin (21/5) untuk membahas rencana relokasi dan penyaluran bantuan. Kunjungan ini menandai komitmen nyata pemerintah dalam membantu warga terdampak. Bantuan tahap awal berupa 200 paket sembako, 50 hygiene kit, dan 200 matras telah diserahkan kepada para korban.
Permasalahan relokasi warga telah dibahas secara intensif dalam rapat koordinasi yang melibatkan perwakilan BNPB dan OPD Pemkab Brebes. Rapat ini bertujuan untuk merumuskan langkah-langkah penanganan bencana secara komprehensif, mulai dari tanggap darurat hingga pemulihan pasca-bencana. Fikri menegaskan komitmennya untuk mengawal proses relokasi agar berjalan dengan baik dan memberikan solusi terbaik bagi masyarakat yang terdampak.
Relokasi Warga Terdampak Tanah Bergerak di Brebes
Relokasi warga menjadi agenda krusial dalam penanganan bencana tanah bergerak di Desa Mendala. Pergerakan tanah yang mencapai kedalaman tiga hingga lebih dari tujuh meter telah merusak ratusan rumah dan fasilitas umum di lima dusun, yaitu Dusun Krajan, Karanganyar, Babakan, Cupa, dan Ares. Kondisi ini mengharuskan pemerintah untuk segera mencari solusi tempat tinggal yang aman bagi warga terdampak.
Menurut Plt. Kepala Pelaksana BPBD Brebes Supriyadi, dampak pergerakan tanah terus meluas. Awalnya hanya lima dusun yang terdampak, namun kini telah merambat hingga ke Dusun Ares. Hal ini menunjukkan betapa seriusnya situasi yang dihadapi oleh warga Desa Mendala. Pemerintah daerah dan pusat bekerja sama untuk mengatasi masalah ini.
Proses relokasi ini memerlukan perencanaan yang matang dan terkoordinasi dengan baik. Tidak hanya sekadar memindahkan warga ke lokasi baru, tetapi juga perlu memastikan ketersediaan fasilitas umum, seperti akses jalan, air bersih, dan fasilitas kesehatan di lokasi relokasi. Hal ini penting untuk memastikan warga dapat beradaptasi dengan lingkungan baru dan memulai kehidupan normal kembali.
Anggota DPR RI, Abdul Fikri Faqih, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam penanganan bencana ini. "Kami hadir untuk menyerahkan bantuan tahap awal sebagai respons cepat penanganan darurat. Bantuan ini meliputi 200 paket sembako, 50 hygiene kit, dan 200 matras yang sangat dibutuhkan oleh para korban," ujar Fikri. Hal ini menunjukkan komitmen nyata pemerintah dalam membantu warga yang terdampak.
Penanganan Bencana Tanah Bergerak Secara Komprehensif
Penanganan bencana tanah bergerak di Brebes tidak hanya berfokus pada relokasi warga, tetapi juga mencakup aspek lain yang penting. Pemerintah perlu memastikan bantuan kemanusiaan terus mengalir kepada para korban, termasuk bantuan medis, makanan, dan tempat tinggal sementara. Selain itu, perlu dilakukan kajian lebih lanjut untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Kajian tersebut harus mencakup aspek geologi dan lingkungan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab bencana tanah bergerak. Dengan memahami penyebabnya, pemerintah dapat merumuskan strategi pencegahan yang efektif. Hal ini penting untuk melindungi keselamatan warga dan mencegah kerugian yang lebih besar di masa mendatang. Kerja sama antar lembaga pemerintah dan masyarakat sangat penting dalam upaya ini.
Proses pemulihan pasca-bencana juga perlu diperhatikan. Pemerintah perlu membantu warga untuk membangun kembali kehidupan mereka, termasuk memberikan bantuan ekonomi dan pelatihan keterampilan. Dengan demikian, warga dapat pulih dari trauma dan membangun kembali kehidupan mereka dengan lebih baik. Dukungan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk mempercepat proses pemulihan ini.
Secara keseluruhan, penanganan bencana tanah bergerak di Brebes membutuhkan pendekatan yang komprehensif dan terkoordinasi. Kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, serta peran aktif masyarakat, sangat penting untuk memastikan bantuan tepat sasaran dan proses pemulihan berjalan lancar. Keberhasilan penanganan bencana ini akan menjadi contoh bagi daerah lain dalam menghadapi bencana serupa.
Relokasi warga menjadi langkah penting dalam penanganan bencana ini, namun bukan satu-satunya solusi. Pemerintah perlu memastikan semua aspek, mulai dari bantuan darurat hingga pemulihan pasca-bencana, ditangani dengan baik agar warga dapat kembali hidup normal dan membangun masa depan yang lebih baik.