Tahukah Anda? Angka Penduduk Miskin Kaltim Terus Menurun, Capai 5,17 Persen pada Maret 2025
Persentase penduduk miskin Kaltim terus menunjukkan penurunan signifikan, menandakan perbaikan ekonomi daerah. Simak data lengkap dari BPS!

Samarinda, Kalimantan Timur – Kabar gembira datang dari Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) seiring dengan terus menurunnya persentase penduduk miskin di wilayah ini. Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim menunjukkan tren positif yang konsisten sejak September 2022 hingga Maret 2025.
Penurunan angka kemiskinan ini menjadi indikator kuat bahwa perekonomian daerah Kaltim sedang dalam jalur perbaikan yang signifikan. Hal ini juga mencerminkan peningkatan jumlah penduduk yang berhasil mendapatkan pekerjaan dan memperbaiki taraf hidupnya.
Kepala BPS Provinsi Kaltim, Yusniar Juliana, menyampaikan bahwa capaian ini merupakan hasil dari berbagai upaya pembangunan ekonomi daerah. Penurunan ini diharapkan dapat terus berlanjut demi kesejahteraan masyarakat Kaltim secara menyeluruh.
Tren Penurunan Angka Kemiskinan di Kaltim yang Konsisten
Menurut data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur, persentase penduduk miskin Kaltim menunjukkan penurunan yang berkelanjutan. Pada September 2022, jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 242.300 jiwa atau setara dengan 6,44 persen dari total populasi.
Angka tersebut kemudian berhasil ditekan menjadi 231.070 jiwa atau 6,11 persen pada Maret 2023. Tren positif ini terus berlanjut, dengan penurunan signifikan menjadi 221.340 jiwa atau 5,78 persen pada Maret 2024, dan kembali turun menjadi 211.880 penduduk atau 5,51 persen pada September 2024.
Puncak penurunan tercatat pada Maret 2025, di mana persentase penduduk miskin Kaltim mencapai angka terendah yakni 199.710 jiwa atau 5,17 persen. Konsistensi penurunan ini mengindikasikan efektivitas program pengentasan kemiskinan serta pertumbuhan ekonomi yang inklusif di Kaltim.
Perbandingan Penurunan Kemiskinan di Perkotaan dan Perdesaan
Penurunan persentase penduduk miskin Kaltim tidak hanya terjadi secara umum, tetapi juga merata di wilayah perkotaan dan perdesaan. Pada Maret 2025, persentase penduduk miskin di perkotaan tercatat sebesar 4,16 persen, menurun dari 4,41 persen pada September 2024.
Sementara itu, di wilayah perdesaan, persentase penduduk miskin juga mengalami penurunan dari 8 persen pada September 2024 menjadi 7,48 persen pada Maret 2025. Data ini menunjukkan bahwa upaya pengentasan kemiskinan menyasar seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali.
Dalam periode yang sama, jumlah penduduk miskin di perkotaan turun sebanyak 6.100 orang, dari 118.190 orang pada September 2024 menjadi 112.040 orang pada Maret 2025. Penurunan serupa juga terjadi di perdesaan, dengan 6.100 orang, dari 93.690 orang pada September 2024 menjadi 87.630 orang pada Maret 2025.
Definisi dan Garis Kemiskinan di Kaltim
Menurut BPS, penduduk miskin didefinisikan sebagai individu dengan pendapatan di bawah garis kemiskinan yang telah ditetapkan. Garis kemiskinan ini menjadi tolok ukur penting dalam mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat.
Pada Maret 2025, garis kemiskinan Kaltim tercatat sebesar Rp866.193 per orang per bulan. Angka ini terbagi menjadi dua komponen utama: garis kemiskinan makanan sebesar Rp611.584 atau 70,61 persen, dan garis kemiskinan bukan makanan sebesar Rp254.609 atau 29,39 persen.
Yusniar Juliana juga menjelaskan bahwa rata-rata rumah tangga miskin di Kaltim memiliki 5,24 orang anggota. Dengan demikian, besaran garis kemiskinan per rumah tangga secara rata-rata adalah senilai Rp4.538.851 per rumah tangga per bulan. Pemahaman terhadap garis kemiskinan ini krusial untuk merumuskan kebijakan yang tepat sasaran.