Kemiskinan di Kaltim Menurun: BPS Ungkap 6 Faktor Penentu
Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur mencatat penurunan angka kemiskinan sejak 2022, disebabkan oleh enam faktor utama, termasuk kenaikan upah buruh dan pertumbuhan ekonomi.

Samarinda, 25 Januari 2025 - Kabar baik datang dari Kalimantan Timur! Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim melaporkan penurunan signifikan angka kemiskinan sejak tahun 2022. Penurunan ini terlihat baik dari jumlah penduduk miskin maupun persentasenya, menunjukkan keberhasilan pemerintah daerah dalam upaya pengentasan kemiskinan.
Pada September 2022, jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 242.300 orang atau 6,44% dari total penduduk Kaltim. Angka ini terus menurun hingga September 2024, menjadi 211.880 orang atau 5,51%. Penurunan ini tentu menjadi prestasi yang patut diapresiasi.
Lalu, apa yang menyebabkan penurunan angka kemiskinan yang signifikan ini? Kepala BPS Kaltim, Yusniar Juliana, menyebutkan enam faktor kunci yang berkontribusi terhadap keberhasilan ini. Faktor-faktor tersebut saling berkaitan dan menunjukkan kondisi ekonomi Kaltim yang membaik.
Enam Faktor Penentu Penurunan Kemiskinan di Kaltim
Berikut keenam faktor kunci yang diungkapkan oleh BPS Kaltim:
- Inflasi Terkendali: Inflasi pada September 2024 (y-to-d) tercatat 1,24%, relatif terkendali meskipun sedikit lebih tinggi dibandingkan Maret 2024 (0,85%).
- Pertumbuhan Ekonomi Positif: Ekonomi Kaltim tumbuh positif sebesar 2,98% pada triwulan I-III 2024. Sektor jasa lainnya, administrasi pemerintahan, dan transportasi menunjukkan pertumbuhan tertinggi.
- Konsumsi Rumah Tangga Meningkat: Komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga (PK-RT) pada triwulan III-2024 tumbuh 2,21% dibandingkan triwulan I 2024. Hal ini menunjukan peningkatan daya beli masyarakat.
- Nilai Tukar Petani (NTP) Naik: NTP pada September 2024 mencapai 139,13, meningkat dari 137,21 pada Maret 2024. Kenaikan ini khususnya terlihat pada NTP perkebunan rakyat (meningkat 9,81%).
- Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurun: TPT pada Agustus 2024 sebesar 5,14%, turun 0,61% dibandingkan Februari 2024. Penurunan ini lebih cepat di perdesaan (0,85%) dibanding perkotaan (0,50%).
- Upah Buruh Meningkat: Rata-rata upah buruh naik 3,93% dari Februari hingga Agustus 2024, dari Rp4.234.455 menjadi Rp4.400.771. Kenaikan tertinggi terjadi pada sektor pengolahan dan manufaktur.
Kesimpulannya, penurunan angka kemiskinan di Kalimantan Timur merupakan hasil dari berbagai upaya dan kondisi ekonomi yang membaik. Enam faktor yang dijelaskan di atas menunjukkan adanya sinergi positif antara berbagai sektor, yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Kaltim.