Tahukah Anda? FKUB Padang Ajak Masyarakat Jaga Harmoni Kerukunan Pasca Insiden Rumah Doa di Koto Tengah
FKUB Padang mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga harmoni kerukunan umat beragama pasca insiden perusakan rumah doa di Padang. Bagaimana upaya penyelesaiannya?

Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Padang, Sumatra Barat, secara tegas meminta seluruh elemen masyarakat untuk menyikapi isu kerukunan dengan bijak dan menjaga harmoni kebersamaan. Imbauan ini disampaikan menyusul insiden perusakan rumah doa yang terjadi dua hari sebelumnya di wilayah Koto Tengah.
Ketua FKUB Padang, Salmadanis, pada Selasa (29/7), menekankan pentingnya bagi masyarakat untuk tidak terpancing atau terhasut oleh tindakan provokatif yang dapat memperkeruh suasana. Ia menegaskan bahwa pihak Kepolisian telah mengambil langkah pengamanan dan memulai proses hukum lebih lanjut terkait peristiwa tersebut.
Dalam upaya menjaga stabilitas sosial, FKUB juga aktif melakukan mediasi antara dua pihak yang bersinggungan dalam insiden itu. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk sepenuhnya mempercayakan penyelesaian masalah kepada proses yang sedang berjalan, serta menghindari tindakan yang justru dapat mengganggu ketertiban umum.
Imbauan FKUB untuk Kedamaian Beragama
Salmadanis menegaskan bahwa menjaga persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah tanggung jawab bersama yang harus dilandasi sikap toleransi dan kerukunan. Ia mengimbau semua pihak terkait untuk fokus mencari solusi konstruktif, bukan malah menghasut atau melakukan tindakan anarkis yang merugikan.
FKUB Padang, sebagai forum gabungan yang representatif, berkomitmen untuk menjalankan fungsinya secara maksimal dalam memediasi, menjembatani, dan mempertemukan kedua belah pihak yang terlibat. Forum ini beranggotakan perwakilan dari berbagai latar belakang agama, termasuk Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Islam, yang mencerminkan keberagaman di kota Padang.
Keberadaan FKUB menjadi krusial dalam menjaga iklim kerukunan umat beragama di Padang. Dengan peran mediasi yang kuat, diharapkan setiap permasalahan yang muncul dapat diselesaikan secara damai dan adil, tanpa menimbulkan gejolak sosial yang lebih luas.
Kronologi dan Respons Cepat Kepolisian
Insiden yang menjadi sorotan ini terjadi pada Minggu sore, 27 Juli, di Koto Tengah, ketika sejumlah warga melakukan aksi perusakan terhadap sebuah rumah doa. Peristiwa ini segera dilaporkan kepada pihak berwenang, memicu respons cepat dari aparat keamanan.
Setelah menerima laporan, pihak Kepolisian segera melakukan pengamanan dan penjagaan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) pada hari kejadian. Pengamanan ini dipimpin langsung oleh Wakapolda Sumatra Barat, Brigjen Pol Solihin, menunjukkan keseriusan aparat dalam menangani kasus ini.
Sejalan dengan imbauan FKUB, Kepolisian juga mengeluarkan seruan serupa kepada masyarakat. Mereka meminta agar warga tidak mudah terpancing oleh berbagai tindakan provokasi atau hasutan yang berpotensi mengganggu keamanan dan kerukunan di Kota Padang. Aparat penegak hukum akan terus memantau situasi dan memastikan proses hukum berjalan transparan.