Tahukah Anda? Koperasi Merah Putih Kediri Dorong Fokus Usaha di 343 Desa untuk Kesejahteraan Anggota
Pemerintah Kabupaten Kediri terus mendorong Koperasi Merah Putih Kediri di 343 desa dan satu kelurahan untuk memiliki fokus usaha demi kesejahteraan anggota. Simak strateginya!

Pemerintah Kabupaten Kediri secara aktif mendorong setiap Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) untuk memiliki fokus usaha yang jelas. Langkah ini diambil guna memperkuat kemandirian ekonomi di tingkat desa dan kelurahan. Inisiatif strategis ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan seluruh anggota koperasi.
Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, menekankan pentingnya langkah ini. Saat ini, KDMP telah tersebar di 343 desa dan satu kelurahan di wilayah Kabupaten Kediri. Pembentukan koperasi ini merupakan bagian dari program prioritas Presiden Prabowo untuk ekonomi kerakyatan.
Dorongan ini bertujuan agar para ketua koperasi mendapatkan wawasan baru. Kolaborasi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi kunci utama dalam upaya ini. Hal tersebut diharapkan membantu mereka mengidentifikasi lini usaha yang prospektif dan berkelanjutan.
Pentingnya Fokus Usaha Koperasi Merah Putih Kediri
Keberadaan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) semakin menambah jumlah koperasi di Kabupaten Kediri. Berdasarkan Online Data System (ODS) Koperasi per 31 Desember 2024, tercatat 865 koperasi aktif. Dari jumlah tersebut, 622 koperasi atau sekitar 72 persen merupakan koperasi serba usaha.
Bupati Hanindhito menjelaskan bahwa dari delapan unit usaha yang dapat dijalankan KDMP, tidak semuanya bisa dilakukan secara bersamaan pada tahap awal. Oleh karena itu, penetapan bidang usaha yang menjadi fokus utama sangat krusial. Ini akan membantu koperasi lebih efisien dan efektif dalam operasionalnya.
Beberapa contoh fokus usaha yang dianjurkan meliputi agen atau penyalur pupuk, penyalur elpiji 3 kilogram, serta gerai bahan pokok. Penentuan fokus ini akan memudahkan koperasi dalam mengelola sumber daya. Selain itu, fokus usaha juga membantu dalam membangun keunggulan kompetitif di pasar lokal.
Strategi Penguatan dan Kolaborasi Koperasi
Manajemen Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih juga diingatkan untuk berhati-hati dalam menjalankan usaha. Khususnya untuk unit simpan pinjam, potensi kredit macet dinilai rawan menimbulkan masalah. Ketertiban administrasi menjadi fondasi penting untuk menjaga kesehatan finansial koperasi.
Pengurus koperasi diharapkan mampu melakukan inovasi secara berkelanjutan. Strategi "amati, tiru, modifikasi" (ATM) dari usaha lain yang telah eksis dapat diterapkan. Inovasi ini penting agar usaha yang digeluti dapat berjalan lancar dan mampu bersaing.
Pemerintah Kabupaten Kediri mendorong Koperasi Merah Putih Kediri untuk membuka ruang kolaborasi yang lebih luas. Tidak hanya dengan BUMN, tetapi juga dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), koperasi lain yang sudah eksis di desa, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), serta pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kolaborasi ini diharapkan menciptakan ekosistem ekonomi yang kuat.
Sebagai bentuk penguatan, Pemkab Kediri menyelenggarakan seminar penguatan usaha di Convention Hall Simpang Lima Gumul. Acara ini menghadirkan narasumber dari berbagai perusahaan BUMN. Narasumber tersebut antara lain PT Pupuk Indonesia, PT Pertamina, Perum Bulog, PT Sinergi Gula Nusantara, PT Rajawali Nusindo, dan PT Bank Negara Indonesia (BNI).