Tahukah Anda? Potensi Hilirisasi Kelapa Mampu Tingkatkan Nilai Ekonomi hingga 100 Kali Lipat!
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman genjot program hilirisasi kelapa untuk dongkrak nilai ekonomi dan pendapatan petani, khususnya di Jambi.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman secara serius mengupayakan pengembangan hilirisasi produksi kelapa di tanah air. Langkah strategis ini bertujuan untuk meningkatkan nilai ekonomi kelapa secara signifikan melalui kegiatan ekspor. Inisiatif ini merupakan tindak lanjut langsung dari arahan Presiden Republik Indonesia.
Program hilirisasi kelapa diharapkan mampu mendongkrak pendapatan para petani kelapa di berbagai wilayah. Potensi peningkatan nilai jual produk kelapa diperkirakan dapat mencapai hingga 100 kali lipat dari harga komoditas mentah. Hal ini akan berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat, khususnya di sentra produksi kelapa seperti Provinsi Jambi.
Untuk membahas implementasi program ini secara rinci, rapat koordinasi tingkat tinggi telah dijadwalkan pada malam hari tanggal 23 Juli. Produk turunan kelapa hasil hilirisasi ini sangat potensial diminati oleh negara tetangga, terutama Singapura dan Malaysia. Ini menjadi peluang besar bagi peningkatan ekspor komoditas kelapa Indonesia.
Meningkatkan Nilai Ekonomi Kelapa Melalui Hilirisasi
Mentan Andi Amran Sulaiman menekankan bahwa pemerintah saat ini memprioritaskan pengembangan komoditas kelapa melalui hilirisasi. Fokusnya adalah mengubah kelapa mentah menjadi berbagai produk bernilai jual tinggi. Proses ini akan menciptakan diversifikasi produk yang lebih luas, tidak hanya terbatas pada kelapa segar.
Hilirisasi kelapa berpotensi besar untuk menarik minat pasar internasional. Produk olahan kelapa seperti minyak kelapa murni, santan kemasan, kopra, arang tempurung, hingga nata de coco memiliki permintaan yang stabil. Dengan demikian, Indonesia dapat memaksimalkan potensi ekspor dari komoditas kelapa.
Gubernur Jambi, Al Haris, turut menyatakan bahwa hilirisasi kelapa menjadi harapan besar bagi petani. Program ini diharapkan dapat mendongkrak pendapatan mereka secara signifikan. Keterlibatan pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci sukses implementasi program ini.
Potensi Kelapa Jambi dan Target Pasar Ekspor
Provinsi Jambi, khususnya Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) dan Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), merupakan sentra penghasil kelapa terbesar. Kedua wilayah ini memiliki potensi perkebunan kelapa yang sangat besar. Kondisi geografis dan iklim yang mendukung menjadikan Jambi sebagai salah satu produsen kelapa utama di Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi tahun 2020, luasan perkebunan kelapa di Jambi mencapai 119 ribu hektare. Dari luasan tersebut, estimasi produksi komoditas kelapa mencapai 110 ribu ton per tahun. Angka produksi yang tinggi ini menjadi modal kuat untuk mendukung program hilirisasi.
Negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia diidentifikasi sebagai pangsa pasar strategis untuk produk turunan kelapa. Permintaan yang tinggi dari kedua negara ini memberikan peluang ekspor yang menjanjikan. Peningkatan kualitas dan diversifikasi produk olahan kelapa akan memperkuat daya saing di pasar global.
Dukungan Pemerintah untuk Sektor Pertanian Jambi
Selain fokus pada hilirisasi kelapa, kunjungan kerja Mentan di Kabupaten Kerinci juga menunjukkan dukungan pemerintah terhadap sektor pertanian secara keseluruhan. Mentan melakukan penanaman padi di Desa Tanjung Mudo, Kecamatan Sitinjau Laut. Kegiatan ini merupakan simbol komitmen dalam meningkatkan produksi pangan.
Dalam kesempatan yang sama, Mentan juga menyerahkan berbagai bantuan. Bantuan tersebut meliputi benih padi serta alat dan mesin pertanian (Alsintan) untuk kabupaten dan kota di Provinsi Jambi. Pemberian bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian di wilayah tersebut.