Tanah Bumbu Targetkan 29 Sekolah Raih Adiwiyata di 2025
Dinas Lingkungan Hidup Tanah Bumbu menargetkan pembinaan 29 sekolah untuk meraih penghargaan Adiwiyata pada tahun 2025, mencakup pendampingan dan pelatihan pengelolaan lingkungan hidup di sekolah.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, berambisi besar di tahun 2025. Mereka menargetkan pembinaan dan pendampingan hingga 29 sekolah di Bumi Bersujud untuk mendapatkan penghargaan bergengsi Adiwiyata. Kepala DLH Tanah Bumbu, Rahmat Prapto Udoyo, mengumumkan target ini pada Jumat lalu di Batulicin.
Program Pembinaan Adiwiyata di Tanah Bumbu
Rahmat, didampingi Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup, Syahrojat, menjelaskan bahwa ke-29 sekolah tersebut terdiri dari berbagai tingkatan: calon sekolah Adiwiyata kabupaten (CSAK), calon sekolah Adiwiyata provinsi (CSAP), dan calon sekolah Adiwiyata nasional (CSAN). Program pembinaan intensif ini dimulai sejak 16 Januari 2025, dengan SMAN 1 Kusan Hilir sebagai sekolah pertama yang menerima pendampingan.
Bentuk Pembinaan dan Pendampingan
Pembianaan yang diberikan mencakup berbagai hal, mulai dari tata cara pendaftaran hingga pengisian berkas Adiwiyata. Prosesnya meliputi 29 indikator yang terbagi dalam tiga komponen utama: perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan serta evaluasi. DLH Tanah Bumbu tak hanya memberikan panduan teknis, namun juga memberikan saran dan masukan terkait enam aspek penting, yaitu: kebersihan, sanitasi dan drainase; pengelolaan sampah; penanaman dan pemeliharaan pohon; konservasi air; konservasi energi; dan inovasi lingkungan.
Metode Pendampingan yang Komprehensif
Metode pendampingan yang diterapkan pun beragam. DLH akan melakukan pendampingan langsung ke sekolah-sekolah. Selain itu, konsultasi juga difasilitasi melalui WhatsApp, telepon, atau kunjungan sekolah ke kantor DLH untuk membahas program sekolah berbasis lingkungan yang terintegrasi dalam kurikulum dan ekstrakurikuler.
Apa Itu Adiwiyata?
Penghargaan Adiwiyata merupakan pengakuan dari pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota kepada sekolah-sekolah yang berhasil menjalankan program peduli dan berbudaya lingkungan hidup. Berdasarkan Permen LHK No. 53 Tahun 2019, sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang telah memenuhi kriteria tertentu dalam menerapkan program lingkungan hidup yang berkelanjutan.
Dampak Positif Gerakan Adiwiyata
Kepala DLH menekankan pentingnya gerakan peduli lingkungan di sekolah. "Gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah adalah terwujudnya warga sekolah dan sekitar yang peduli dan berbudaya lingkungan, sehingga berdampak pada peningkatan kualitas lingkungan hidup," ujarnya. Dengan demikian, program Adiwiyata ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran lingkungan hidup di kalangan pelajar dan masyarakat sekitar.
Kesimpulan
Dengan target pembinaan 29 sekolah, DLH Tanah Bumbu menunjukkan komitmen yang kuat dalam mendorong penerapan program lingkungan berkelanjutan di sekolah-sekolah. Semoga program ini dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi lingkungan di Kabupaten Tanah Bumbu.