Tangerang Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi hingga April 2025
BPBD Kota Tangerang mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan bencana hidrometeorologi seiring perpanjangan status siaga darurat hingga April 2025, mengingat potensi hujan lebat.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang kembali mengingatkan masyarakat akan pentingnya kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem. Pemkot Tangerang telah memperpanjang status siaga darurat bencana hidrometeorologi hingga 13 April 2025. Langkah ini diambil sebagai antisipasi dampak cuaca ekstrem yang diprediksi masih akan melanda wilayah tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangerang, Ubaidillah Ansar, menekankan pentingnya langkah antisipasi untuk meminimalisir kerugian. "Semua pihak harus melakukan langkah antisipasi, maka segala kerugian dapat diminimalisir," ujarnya di Tangerang, Rabu (19/3).
Imbauan tersebut mencakup peningkatan kewaspadaan di tingkat masyarakat, termasuk pembentukan posko bencana di tingkat RW. Masyarakat juga dihimbau untuk mempersiapkan tas bencana berisi kebutuhan pokok, serta mengetahui lokasi evakuasi aman jika terjadi bencana.
Langkah Antisipasi Bencana Hidrometeorologi
Ubaidillah Ansar juga menambahkan beberapa langkah penting yang harus dilakukan masyarakat. "Lokasi terdampak banjir yang terus berubah-ubah, masyarakat ditekankan untuk mengaktifkan kerja bakti, memperbanyak lubang biopori, dan tidak membuang sampah sembarangan," jelasnya. Langkah-langkah tersebut dinilai krusial untuk mengurangi risiko banjir dan genangan.
Perpanjangan status siaga darurat ini didasarkan pada prakiraan cuaca ekstrem yang masih tinggi di wilayah Jabodetabek. BMKG memprediksi potensi hujan lebat di Kota Tangerang selama periode Dasarian I Maret 2025. Informasi ini diperkuat oleh Surat Balai Besar BMKG Wilayah II Nomor e.B/KL.00.02/007/KBB2/II/2025 tanggal 28 Februari 2025.
Surat tersebut berisi peringatan dini cuaca dan iklim Provinsi Banten, yang merekomendasikan kewaspadaan dan langkah mitigasi dampak potensi hujan lebat. Perpanjangan status siaga darurat telah disebarluaskan ke seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan elemen masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca, iklim, dan potensi bencana.
Status siaga darurat bencana hidrometeorologi sebelumnya telah ditetapkan pada 11 Desember 2024 hingga 11 Februari 2025, dan diperpanjang hingga 12 Maret 2025. Perpanjangan ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang masih tinggi.
Pentingnya Kesiapsiagaan Masyarakat
Masyarakat diimbau untuk tidak lengah dan tetap waspada terhadap potensi bencana. Dengan mempersiapkan diri dan mengikuti imbauan dari BPBD, diharapkan dampak bencana dapat diminimalisir. Kerja sama dan partisipasi aktif masyarakat sangat penting dalam menghadapi situasi ini.
Selain mempersiapkan tas siaga bencana, masyarakat juga perlu mengetahui jalur evakuasi dan lokasi tempat pengungsian terdekat. Dengan demikian, jika terjadi bencana, proses evakuasi dapat dilakukan dengan cepat dan tertib. Penting juga untuk selalu memantau informasi cuaca terkini dari BMKG.
Langkah-langkah mitigasi seperti kerja bakti membersihkan saluran air, membuat lubang biopori, dan tidak membuang sampah sembarangan juga sangat penting untuk mengurangi risiko banjir. Dengan menjaga kebersihan lingkungan, kita dapat mengurangi potensi bencana dan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman.
Dengan adanya perpanjangan status siaga darurat ini, diharapkan masyarakat Kota Tangerang dapat lebih siap menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan bersama merupakan kunci untuk meminimalisir dampak bencana dan menjaga keselamatan bersama.