Siaga Bencana Hidrometeorologi Kota Tangerang Diperpanjang hingga Maret 2025
Pemerintah Kota Tangerang memperpanjang status siaga darurat bencana hidrometeorologi hingga 11 Maret 2025 mengingat potensi hujan lebat dan banjir yang diprediksi BMKG.

Kota Tangerang, Banten – Menghadapi potensi hujan lebat dan dampaknya terhadap bencana banjir, Pemerintah Kota Tangerang resmi memperpanjang status siaga darurat bencana hidrometeorologi. Keputusan ini diambil berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang mengindikasikan potensi hujan lebat di periode dasarian I Februari 2025. Perpanjangan status siaga ini berlaku hingga 11 Maret 2025.
Perpanjangan Status Siaga dan Antisipasi Banjir
Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangerang, Ubaidillah Anshar, mengumumkan perpanjangan status siaga darurat bencana hidrometeorologi pada Rabu, 13 Februari 2025. Surat keputusan ini telah ditandatangani oleh Penjabat Wali Kota Tangerang, Nurdin, dan disebarluaskan kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan masyarakat. Langkah ini diharapkan meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana banjir, terutama di wilayah-wilayah yang sebelumnya pernah terdampak.
"Kepada semua pihak agar meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca, iklim atau kebencanaan. Status siaga hidrometeorologi yang sebelumnya berakhir 11 Februari, diperpanjang hingga 11 Maret 2025," ujar Ubaidillah. Peringatan dini cuaca dan iklim dari BMKG Wilayah II Nomor e.B/KL.00.02/004/KBB2/I/2025, tertanggal 31 Januari 2025, menjadi dasar pertimbangan perpanjangan status siaga ini.
Langkah Mitigasi dan Kesiapsiagaan
BMKG memprediksi curah hujan harian di Kota Tangerang akan berada pada kategori rendah hingga menengah pada dasarian II Februari hingga dasarian I Maret. Namun, beberapa kecamatan tetap berpotensi mengalami banjir kategori menengah. Oleh karena itu, perpanjangan status siaga darurat ini menekankan pentingnya kesiapsiagaan seluruh pihak, mulai dari pemerintah hingga masyarakat.
Berbagai upaya mitigasi telah dan akan terus dilakukan. Pemkot Tangerang fokus pada normalisasi drainase, memastikan seluruh rumah pompa berfungsi optimal, dan mengimbau masyarakat untuk aktif dalam kerja bakti, membuat biopori, serta tidak membuang sampah sembarangan. Penjabat Wali Kota Tangerang, Dr. Nurdin, juga menekankan pentingnya pembuatan lubang biopori, terutama di pemukiman padat penduduk, untuk meningkatkan penyerapan air dan meminimalisir risiko banjir.
Koordinasi dan Bantuan
Pemkot Tangerang juga telah melakukan koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk intervensi normalisasi Kali Perancis, menyusul kejadian banjir yang menggenangi Bandara Soekarno-Hatta beberapa waktu lalu. Langkah ini menunjukkan komitmen Pemkot Tangerang dalam mengatasi masalah banjir secara komprehensif.
Bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan terkait bencana dan kejadian kegawatdaruratan, BPBD Kota Tangerang menyediakan layanan darurat melalui call center 112 dan nomor piket 24 jam Posko Mako BPBD Kota Tangerang di 021-5582-144.
Kesimpulan
Perpanjangan status siaga darurat bencana hidrometeorologi di Kota Tangerang hingga 11 Maret 2025 merupakan langkah antisipatif yang penting. Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat dalam meningkatkan kewaspadaan dan melakukan upaya mitigasi bencana sangat krusial untuk meminimalisir dampak potensi hujan lebat dan banjir.