Target Rampung 2028, Gubernur Koster Genjot Pembangunan Infrastruktur Bali
Gubernur Bali, Wayan Koster, menetapkan target penyelesaian berbagai proyek infrastruktur pada 2028, melibatkan kolaborasi dengan pemerintah kabupaten/kota dan dukungan pemerintah pusat.

Gubernur Bali, Wayan Koster, menetapkan target ambisius untuk menyelesaikan sejumlah proyek infrastruktur di Bali pada tahun 2028. Proyek-proyek ini, sebagian besar dikerjakan melalui kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Bali dengan pemerintah kabupaten dan kota, menandai komitmen besar untuk meningkatkan konektivitas, pariwisata, dan perekonomian daerah. Target ini diumumkan langsung oleh Gubernur Koster di Badung, Bali, pada Kamis lalu, menekankan pentingnya kerja sama dan efisiensi waktu dalam pelaksanaan proyek.
Dalam keterangannya, Gubernur Koster menyatakan, "Program ini (pembangunan infrastruktur) harus berjalan paling lambat 2028 selesai, buruk-buruknya 2029 sudah harus selesai, kami berbagi tugas." Pernyataan ini menegaskan tekad kuat pemerintah daerah untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Keterlibatan pemerintah kabupaten dan kota menjadi kunci keberhasilan dalam menyelesaikan proyek-proyek infrastruktur yang tersebar di berbagai wilayah Bali.
Beberapa proyek infrastruktur besar yang menjadi prioritas meliputi restorasi Pura Besakih, pembangunan Pusat Kebudayaan Bali, pengembangan Pelabuhan Amed dan Sangsit, serta pembangunan jalan dan akses shuttle di Denpasar dan Badung. Proyek-proyek ini tidak hanya berfokus pada peningkatan infrastruktur fisik, tetapi juga bertujuan untuk mendukung sektor pariwisata, meningkatkan konektivitas antar wilayah, dan menunjang pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah di Bali.
Proyek Infrastruktur Prioritas di Bali
Pemerintah Provinsi Bali telah merancang berbagai proyek infrastruktur strategis yang tersebar di berbagai kabupaten/kota. Kerja sama dengan pemerintah daerah setempat menjadi kunci keberhasilan dalam merealisasikan proyek-proyek tersebut. Beberapa proyek yang menonjol antara lain restorasi Pura Agung Besakih di Karangasem yang akan dimulai pada tahun 2026. Restorasi ini bertujuan untuk memperbaiki kondisi pelinggih yang rusak dan menjaga kelestarian situs suci tersebut. "Supaya semua pelinggihnya bagus, banyak pelinggihnya yang jamuran, reot, dibiarkan terus. Padahal, kita terus minta anugerah di sana, jadi harus diperbaiki supaya Ida Bhatara sayang sama kita semua," ujar Gubernur Koster.
Selain Pura Besakih, pembangunan Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung juga menjadi prioritas. Proyek ini direncanakan dimulai pada akhir tahun 2025 setelah proses pemilihan pihak ketiga yang tepat untuk menjalankan proyek tersebut selesai. Proyek lain yang sudah berjalan adalah Turyapada Tower di Buleleng, yang tahap pertamanya telah rampung dan tahap kedua ditargetkan selesai pada tahun 2026. Pembangunan gedung parkir di Pura Batur, Bangli, dan jalan baru yang menghubungkan Pura Batur dengan Pura Kahyangan juga termasuk dalam rencana pembangunan infrastruktur ini.
Jalan baru di Sang Hyang Ambu yang menghubungkan Klungkung dan Karangasem, serta Jalan Baru Berina yang menghubungkan Karangasem dan Buleleng, juga akan dibangun. Proyek ini merupakan bagian dari pembangunan jalan lingkar Bali dan bertujuan untuk mengurangi kemacetan. Pembangunan Pelabuhan Amed di Karangasem dan Pelabuhan Sangsit di Buleleng juga menjadi fokus utama untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Bali timur dan utara. Terakhir, pembangunan pusat olahraga di Bangli merupakan inisiatif dari Bupati Bangli yang akan dikerjasamakan dengan Pemprov Bali dan Pemkab Badung.
Kolaborasi dan Dukungan Pemerintah Pusat
Gubernur Koster telah melakukan diskusi dengan pemerintah kabupaten/kota terkait pembiayaan proyek-proyek infrastruktur ini. Kolaborasi ini menjadi kunci keberhasilan dalam menyelesaikan proyek-proyek tersebut tepat waktu. Selain itu, pada tanggal 17 Maret 2025, Gubernur Koster akan menghadap Menteri PUPR untuk membahas sejumlah proyek dan berharap mendapatkan tambahan anggaran dari pemerintah pusat. Dukungan pemerintah pusat sangat penting untuk memastikan keberhasilan pembangunan infrastruktur di Bali.
Beberapa proyek infrastruktur lainnya yang akan dilanjutkan adalah Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi dan pembangunan kereta bawah tanah, meskipun Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi telah keluar dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN). Di Denpasar dan Badung, pengembangan jalan dan akses shuttle menjadi fokus utama, termasuk pembangunan jalan baru di Sunset Road-Mahendradatta, Gatot Subroto-Canggu, Underpass Ahmad Yani, Underpass Tohpati, Underpass Jimbaran, dan jalan untuk shuttle dari gedung parkir menuju Pelabuhan Sanur.
Dengan target penyelesaian pada tahun 2028, proyek-proyek infrastruktur ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Bali, meningkatkan konektivitas antar wilayah, dan mendukung sektor pariwisata. Kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Bali dengan pemerintah kabupaten/kota, serta dukungan dari pemerintah pusat, menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan target tersebut.