Tempeh Incar Warisan Budaya UNESCO: Indonesia Dorong Penganekaragaman Pangan
Indonesia akan mendaftarkan tempeh sebagai warisan budaya takbenda UNESCO tahun ini, sejalan dengan upaya pemerintah mendorong penganekaragaman pangan dan pelestarian budaya kuliner.

Indonesia resmi mengajukan tempeh, makanan fermentasi kedelai, untuk didaftarkan sebagai warisan budaya takbenda UNESCO pada tahun ini. Pengumuman ini disampaikan oleh Menteri Budaya, Fadli Zon, dalam sebuah diskusi mengenai budaya kuliner Indonesia di Depok, Jawa Barat, Sabtu (15 Maret). Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk melestarikan warisan budaya kuliner Indonesia dan mendorong ketahanan pangan nasional.
Menurut Menteri Zon, kuliner merupakan ekspresi budaya dan bagian dari tradisi lokal yang diwariskan turun-temurun. Ia menekankan keterkaitan erat antara budaya makanan dengan tradisi leluhur. "Baik itu (penanaman dan panen) padi, jagung, dan lainnya, semuanya memiliki tradisi, upacara, ritual, dan doa yang diwariskan turun-temurun," ujarnya seperti dikutip dari siaran pers kementerian pada Minggu (16 Maret).
Menteri Zon juga menyebutkan bahwa masakan dan gastronomi tradisional merupakan bagian dari warisan budaya bangsa. Ia mencontohkan rendang dengan 24 variasi di berbagai daerah dan sistem irigasi subak di Bali yang telah diakui sebagai warisan budaya dunia sebagai bukti kekayaan kuliner Indonesia. Pendaftaran tempeh ke UNESCO diharapkan dapat meningkatkan pengakuan internasional terhadap kekayaan budaya dan kuliner Indonesia.
Upaya Penganekaragaman Pangan
Dalam diskusi tersebut, Menteri Zon juga menekankan pentingnya penganekaragaman pangan untuk mencapai target swasembada pangan dalam empat hingga lima tahun ke depan. Ia mencontohkan sorgum sebagai tanaman pangan alternatif yang dapat dikembangkan untuk diversifikasi pasokan pangan. "Sorgum perlu dikembangkan karena dapat menggantikan beras dan gandum, mendukung kemandirian pangan kita," katanya.
Hal senada disampaikan oleh Wali Kota Depok, Supian Suri. Pemerintah Kota Depok berencana mengembangkan pertanian perkotaan dengan menyiapkan lahan seluas tujuh hektar untuk menciptakan kawasan hutan konservasi dan mempromosikan pertanian perkotaan. Inisiatif ini diharapkan dapat mendukung ketahanan pangan di tingkat lokal dan melestarikan kearifan lokal dalam bercocok tanam.
Penganekaragaman pangan menjadi isu krusial dalam konteks ketahanan pangan Indonesia. Dengan mengembangkan komoditas alternatif seperti sorgum dan mendorong pertanian perkotaan, diharapkan Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada komoditas tertentu dan meningkatkan ketahanan pangan jangka panjang. Upaya ini juga selaras dengan pelestarian budaya kuliner, seperti tempeh, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia.
Tempeh: Lebih dari Sekadar Makanan
Tempeh, makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari kedelai fermentasi, memiliki nilai budaya yang tinggi. Proses pembuatannya yang unik dan cita rasanya yang khas telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Indonesia selama berabad-abad. Pendaftaran tempeh sebagai warisan budaya takbenda UNESCO bukan hanya sekadar pengakuan internasional, tetapi juga upaya untuk melestarikan pengetahuan tradisional dan kearifan lokal terkait proses pembuatan dan pemanfaatan tempeh.
Lebih dari sekadar makanan, tempeh juga memiliki nilai gizi yang tinggi dan ramah lingkungan. Proses fermentasinya menghasilkan produk yang kaya protein, serat, dan probiotik, yang bermanfaat bagi kesehatan. Dengan mempromosikan tempeh di kancah internasional, Indonesia juga dapat memperkenalkan potensi pangan yang sehat dan berkelanjutan kepada dunia.
Pendaftaran tempeh ke UNESCO diharapkan dapat meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya keanekaragaman hayati dan kearifan lokal dalam sistem pangan. Hal ini juga dapat mendorong inovasi dan pengembangan produk-produk berbasis tempeh yang lebih modern dan bernilai tambah, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya para petani kedelai.
Langkah Indonesia untuk mendaftarkan tempeh sebagai warisan budaya takbenda UNESCO merupakan bukti komitmen pemerintah dalam melestarikan warisan budaya dan mendorong ketahanan pangan. Semoga upaya ini dapat berhasil dan tempeh dapat diakui sebagai warisan budaya dunia yang berharga.