Terminal 2F Bandara Soetta Siap Layani Jemaah Haji-Umroh di Lebaran 2024?
Menteri BUMN Erick Thohir memperkirakan Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta akan beroperasi untuk penerbangan haji dan umrah pada Lebaran tahun ini, dengan fokus peningkatan layanan dan efisiensi anggaran.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, baru-baru ini mengumumkan proyeksi operasional Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) untuk penerbangan haji dan umrah. Perkiraan tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Erick di Bandara Soetta, Tangerang, Banten, Sabtu lalu. Beliau menyatakan bahwa terminal tersebut diharapkan dapat mulai berfungsi pada periode Lebaran tahun ini, guna meningkatkan pelayanan jemaah haji dan umrah Indonesia.
Pernyataan ini disampaikan Erick Thohir di tengah rencana peningkatan pelayanan jemaah haji dan umrah. Menurutnya, pelayanan maksimal kepada masyarakat Indonesia merupakan prioritas utama, selain juga memberikan pelayanan terbaik kepada wisatawan mancanegara. "Penting sekali kita memanusiakan bangsa kita sendiri. Kita harus coba melayani turis-turis asing, tetapi tidak kalah pentingnya juga memastikan pelayanan kepada masyarakat Indonesia bisa maksimal," tegas Erick.
Proyeksi ini juga mempertimbangkan rencana peningkatan layanan haji pada 2 Mei 2025. Oleh karena itu, percepatan pembangunan dan penyelesaian Terminal 2F menjadi langkah strategis untuk memastikan kesiapan infrastruktur dalam menghadapi lonjakan jumlah jemaah haji dan umrah di masa mendatang. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Indonesia yang menunaikan ibadah haji dan umrah.
Peningkatan Fasilitas dan Layanan di Terminal 2F
Erick Thohir menjelaskan bahwa Terminal 2F Bandara Soetta saat ini telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang memadai. Fasilitas tersebut meliputi check-in yang bagus, ruang tunggu ber-AC dan non-AC, serta kapasitas yang cukup untuk menampung jemaah ekonomi. Selain itu, aksesibilitas transportasi publik juga telah ditingkatkan dengan kehadiran Damri, dan rencana penyediaan lahan parkir yang lebih memadai di depan terminal.
Meskipun demikian, Menteri Erick mengakui masih terdapat beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki. Salah satu fokus perbaikan adalah akses sebelah kanan terminal yang dekat dengan area penerbangan low cost carrier (LCC). Setelah perbaikan tersebut selesai, pemerintah akan berfokus pada peningkatan layanan untuk penerbangan bertarif terjangkau.
Perbaikan dan peningkatan layanan ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang menggunakan layanan penerbangan low cost. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam meningkatkan kualitas layanan transportasi udara di Indonesia.
Efisiensi Anggaran dan Rencana Jangka Panjang
Dalam kesempatan tersebut, Erick Thohir juga menyampaikan keputusan pemerintah untuk tidak membangun Terminal 4 Bandara Soekarno-Hatta. Keputusan ini diambil sebagai bentuk efisiensi anggaran, di mana dana sebesar Rp14 triliun yang dialokasikan untuk pembangunan Terminal 4 akan dialihkan. Sebesar Rp1 triliun dari dana tersebut akan difokuskan untuk memperbaiki fasilitas penerbangan low cost di Terminal 2F.
Dengan alokasi dana tersebut, pemerintah menargetkan peningkatan kapasitas Bandara Soekarno-Hatta dari 56 juta penumpang per tahun menjadi 100 juta penumpang dalam beberapa tahun ke depan. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kapasitas dan kualitas infrastruktur Bandara Soekarno-Hatta untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara yang terus meningkat.
Langkah efisiensi anggaran ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengelola keuangan negara secara bijak dan efektif. Dengan mengalihkan dana pembangunan Terminal 4 untuk peningkatan fasilitas penerbangan low cost, pemerintah berharap dapat memberikan dampak yang lebih besar bagi masyarakat luas.
Dengan demikian, rencana operasional Terminal 2F untuk penerbangan haji dan umrah pada Lebaran 2024, serta fokus pada peningkatan layanan dan efisiensi anggaran, merupakan langkah strategis pemerintah dalam meningkatkan kualitas pelayanan transportasi udara di Indonesia dan memberikan kemudahan bagi jemaah haji dan umrah.