DPR Usul Terminal Haji Khusus Diberlakukan di Seluruh Embarkasi
Anggota Komisi V DPR RI mengapresiasi terminal haji khusus di Bandara Soekarno-Hatta dan mendorong perluasan model serupa ke seluruh embarkasi haji di Indonesia untuk meningkatkan kenyamanan dan efisiensi pelayanan jamaah.

Anggota Komisi V DPR RI, Sudjatmiko, memberikan apresiasi tinggi atas peresmian Terminal Khusus Haji dan Umrah di Terminal 2F Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Ia berharap model pelayanan yang efisien dan nyaman ini dapat diadopsi di seluruh embarkasi haji Indonesia. Hal ini disampaikan Miko, sapaan akrabnya, dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta pada Rabu, 14 Mei 2023. Kunjungannya ke terminal tersebut pada Selasa, 13 Mei 2023, memberikannya gambaran langsung akan keuntungan yang dirasakan jamaah berkat adanya terminal khusus ini.
Menurut Miko, terminal khusus haji dan umrah ini merupakan langkah maju signifikan dalam peningkatan pelayanan keberangkatan jamaah. Ia bahkan menyebutnya sebagai buah dari usulannya dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi V DPR bersama Kementerian Perhubungan pada November tahun lalu. "Alhamdulillah, ini sudah dibuat dan saya berharap dapat dipelihara serta dikelola dengan baik. Ini pelayanan haji dan umrah layaknya pelayanan VIP," ujarnya. Keberhasilan ini menunjukkan komitmen nyata untuk meningkatkan kualitas pelayanan ibadah haji dan umrah bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Miko juga memberikan apresiasi atas efisiensi waktu keberangkatan yang kini hanya membutuhkan waktu dua jam, dari asrama haji hingga proses imigrasi. Hal ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengelolaan keberangkatan jamaah. Ia juga menyoroti keberadaan loket imigrasi Arab Saudi langsung di Bandara Soekarno-Hatta sebagai faktor kunci percepatan proses keberangkatan, sehingga jamaah tidak perlu lagi mengurus imigrasi di Arab Saudi.
Pentingnya Perhatian Terhadap Jamaah Lansia
Dalam kunjungannya, Miko juga menyoroti pentingnya perhatian khusus terhadap kebutuhan jamaah lansia yang jumlahnya cukup signifikan. Ia memberikan saran agar bandara menyediakan papan petunjuk yang lebih ramah lansia dan meningkatkan peran petugas dalam membantu jamaah yang tersesat kembali ke rombongan mereka. "Jamaah kita ini kebanyakan berusia lanjut. Sering kali saat menuju ke toilet bisa berjalan, tapi lupa kembali ke barisan. Nah, di sinilah peran petugas sangat dibutuhkan," katanya. Pernyataan ini menekankan pentingnya aspek kemanusiaan dan kepedulian dalam pelayanan haji dan umrah.
Usulan untuk meningkatkan fasilitas bagi jamaah lansia ini menunjukkan kepedulian DPR terhadap kenyamanan dan keselamatan seluruh jamaah. Langkah-langkah konkret seperti petunjuk yang lebih jelas dan peran aktif petugas akan sangat membantu para jamaah lansia dalam menjalankan ibadah haji dan umrah dengan lebih tenang dan nyaman. Hal ini juga menunjukkan komitmen pemerintah untuk memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh lapisan masyarakat.
Selain itu, Miko juga mendorong Kementerian Perhubungan dan PT Angkasa Pura untuk mengembangkan fasilitas serupa di bandara embarkasi lainnya, seperti Surabaya, Medan, Makassar, Palembang, dan Solo. Replikasi model Terminal 2F di berbagai embarkasi akan memastikan peningkatan kualitas pelayanan haji dan umrah secara nasional.
Dukungan Kementerian Perhubungan
Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, sebelumnya telah menyatakan bahwa terminal khusus haji dan umrah di Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta telah meningkatkan pelayanan ke Tanah Suci menjadi lebih baik, nyaman, dan lancar. "Dengan adanya Terminal Khusus Haji dan Umrah, tentunya akan meningkatkan pelayanan kepada jamaah, sehingga perjalanan menjadi semakin nyaman dan diharapkan jamaah dapat semakin khusyuk beribadah," kata Menhub. Pernyataan ini menunjukkan dukungan penuh pemerintah terhadap pengembangan fasilitas ini.
Terminal 2F, dengan luas 27.400 meter persegi dan daya tampung 6,1 juta penumpang per tahun, telah direvitalisasi untuk memenuhi kebutuhan jamaah umrah. Fasilitas pendukung seperti masjid, lounge, dan parkir bus telah disiapkan untuk kenyamanan jamaah. Terminal ini juga dilengkapi dengan 20 loket check-in dan ruang tunggu yang luas, serta lounge umrah yang mampu menampung hingga 3.000 orang.
Dengan adanya terminal khusus ini, diharapkan proses keberangkatan jamaah haji dan umrah dapat berjalan lebih efisien dan nyaman. Peningkatan pelayanan ini akan memberikan dampak positif bagi para jamaah dalam menjalankan ibadah mereka. Semoga usulan DPR untuk replikasi model ini di seluruh embarkasi dapat segera terwujud.
Kesimpulannya, inisiatif pembangunan terminal haji khusus di Bandara Soekarno-Hatta mendapat sambutan positif dari berbagai pihak dan diharapkan dapat menjadi model bagi embarkasi haji lainnya di Indonesia. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kenyamanan jamaah haji dan umrah.