Terminal 1F Bandara Soetta Jadi Terminal Internasional Low Cost Carrier pada Kuartal 1 2026
Menteri BUMN Erick Thohir mengumumkan bahwa Terminal 1F Bandara Soekarno-Hatta akan menjadi terminal internasional khusus maskapai low cost carrier (LCC) pada kuartal pertama 2026, sebagai bagian dari revitalisasi bandara untuk meningkatkan kapasitas dan.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, baru-baru ini mengumumkan rencana peresmian Terminal 1F Bandara Internasional Soekarno-Hatta sebagai terminal internasional khusus untuk maskapai penerbangan bertarif murah atau low cost carrier (LCC). Peresmian tersebut dijadwalkan pada kuartal pertama tahun 2026. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Erick Thohir di Tangerang, Banten, Minggu lalu. Peresmian ini menandai tahap penting dalam revitalisasi Bandara Soekarno-Hatta yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kenyamanan penumpang.
Saat ini, Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta sedang dalam proses revitalisasi. Revitalisasi ini merupakan bagian dari upaya peningkatan kapasitas bandara yang ditargetkan mencapai 94 juta penumpang. Erick Thohir menjelaskan bahwa setelah revitalisasi Terminal 2F, Terminal 1 akan ditingkatkan untuk mengakomodasi kebutuhan maskapai LCC. Hal ini sejalan dengan peningkatan kapasitas Bandara Soekarno-Hatta dari 56 juta penumpang menjadi 90 juta penumpang.
Selain peningkatan kapasitas, revitalisasi ini juga berfokus pada peningkatan kenyamanan penumpang. Bandara Soekarno-Hatta, sebagai pintu gerbang utama Indonesia, dianggap sebagai wajah pertama dan terakhir bagi wisatawan. Oleh karena itu, peningkatan kenyamanan menjadi prioritas utama dalam proyek revitalisasi ini. Proses relokasi maskapai LCC ke Terminal 1 telah dimulai, dengan Citilink yang telah beroperasi di Terminal 1 sejak 15 Maret 2025, dan TransNusa yang direncanakan akan pindah setelah Lebaran 2025.
Revitalisasi Terminal 1F dan Target Optimalisasi Bandara Soetta
Proses pemindahan maskapai LCC ke Terminal 1F dilakukan secara bertahap, sejalan dengan progress revitalisasi. PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney awalnya menargetkan pemindahan semua maskapai LCC pada akhir 2025. Namun, mengingat kompleksitas proyek revitalisasi, proses tersebut dijadwalkan akan selesai secara bertahap. Dengan selesainya revitalisasi Terminal 1F, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan kenyamanan bagi penumpang LCC.
Erick Thohir menekankan pentingnya optimalisasi setiap terminal di Bandara Soekarno-Hatta untuk mencapai target peningkatan kapasitas penumpang. Dengan tersedianya Terminal 1F khusus untuk LCC, diharapkan dapat mengurangi kepadatan di terminal lain dan meningkatkan efisiensi operasional bandara secara keseluruhan. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, khususnya dalam sektor penerbangan.
Selain itu, revitalisasi ini juga mencakup berbagai aspek, termasuk peningkatan infrastruktur, fasilitas, dan layanan. Tujuannya adalah untuk menciptakan pengalaman perjalanan udara yang lebih nyaman dan efisien bagi seluruh penumpang. Dengan peningkatan kapasitas dan kenyamanan, Bandara Soekarno-Hatta diharapkan dapat semakin berperan penting dalam mendukung pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi Indonesia.
Terminal 2F: Pelayanan Haji dan Umrah yang Lebih Prima
Sebagai tambahan, perlu juga disebutkan peresmian Terminal Khusus Haji dan Umrah di Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta yang diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto bersama Menteri BUMN Erick Thohir. Peresmian ini menandai komitmen pemerintah untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para jamaah haji dan umrah.
Erick Thohir menjelaskan bahwa peresmian Terminal 2F merupakan wujud komitmen pemerintah untuk memberikan pelayanan terbaik bagi jamaah haji dan umrah sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Pelayanan yang prima ini dianggap penting sebagai bentuk penghormatan kepada bangsa sendiri. "Presiden berpesan bagaimana pengelolaan haji harus profesional dan setransparan mungkin, apalagi ini merupakan sebuah perjalanan spiritual bangsa kita," kata Erick.
Kementerian BUMN melalui InJourney telah melakukan relokasi dan perbaikan beberapa fasilitas di Terminal 2F. Perbaikan tersebut mencakup ruang tunggu manasik, masjid yang dapat menampung 3.000 orang, kios produk dan makanan halal, ruang tunggu yang nyaman, dan konektivitas transportasi publik. Semua upaya ini bertujuan untuk menciptakan pengalaman perjalanan haji dan umrah yang lebih nyaman dan berkesan bagi para jamaah.
Dengan adanya Terminal 2F dan rencana peresmian Terminal 1F, Bandara Soekarno-Hatta semakin siap untuk melayani jumlah penumpang yang terus meningkat, baik untuk perjalanan wisata maupun ibadah. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas infrastruktur dan pelayanan di sektor penerbangan Indonesia.