Terungkap: Angka Stunting Sigi Melonjak 33 Persen, Pemkab Ajak Nakes Tingkatkan Pelayanan Demi Penurunan Stunting Sigi
Pemerintah Kabupaten Sigi menghadapi tantangan serius dengan kenaikan angka stunting menjadi 33 persen. Upaya penurunan stunting Sigi kini fokus pada peningkatan peran tenaga kesehatan.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Sulawesi Tengah, menghadapi tantangan serius terkait kesehatan masyarakat. Angka stunting di wilayah ini mengalami kenaikan signifikan pada tahun 2024, mencapai 33 persen. Menanggapi kondisi ini, Pemkab Sigi mengajak seluruh Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) formasi tenaga kesehatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Wakil Bupati Sigi, Samuel Yansen Pongi, menegaskan bahwa tenaga kesehatan (nakes) memiliki peran krusial dalam upaya penurunan stunting Sigi. Peningkatan pelayanan diharapkan dapat menjadi kunci keberhasilan dalam menekan angka kasus stunting yang menjadi prioritas utama daerah. Komitmen Pemkab Sigi juga mencakup penguatan pelayanan kesehatan hingga ke wilayah terpencil.
Nakes diharapkan menjadi ujung tombak dalam memberikan edukasi gizi, pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta deteksi dini masalah tumbuh kembang anak. Sinergi antara nakes, pemerintah desa, dan masyarakat menjadi fondasi penting. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan Kabupaten Sigi yang sehat dan bebas stunting secara berkelanjutan.
Peran Vital Tenaga Kesehatan dalam Penurunan Stunting Sigi
Wabup Samuel Yansen Pongi menekankan bahwa para nakes PPPK diharapkan mampu membawa perubahan positif di tengah masyarakat. Mereka memiliki potensi besar sebagai agen perubahan yang mengedukasi dan menggerakkan. Tujuannya adalah memastikan pelayanan kesehatan berkualitas dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Nakes akan berfokus pada edukasi gizi yang tepat bagi keluarga, terutama ibu hamil dan anak balita. Selain itu, pelayanan kesehatan ibu dan anak yang komprehensif juga menjadi prioritas. Deteksi dini terhadap masalah tumbuh kembang anak sangat penting untuk intervensi cepat dan tepat guna mencegah stunting lebih lanjut.
Pemerintah Kabupaten Sigi juga berkomitmen untuk memperkuat infrastruktur kesehatan di seluruh kecamatan, termasuk daerah yang sulit dijangkau. Upaya ini memastikan bahwa akses terhadap pelayanan kesehatan tidak terbatas. Sinergi dengan pemerintah desa dan masyarakat lokal akan memperkuat program-program kesehatan di tingkat akar rumput.
Data dan Tantangan Kenaikan Angka Stunting di Sigi
Data terbaru menunjukkan bahwa Kabupaten Sigi mencatat kenaikan kasus stunting yang mengkhawatirkan pada tahun 2024. Angka tersebut mencapai 33 persen, sebuah peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Padahal, selama tiga tahun terakhir, dari 2021 hingga 2023, angka stunting di Sigi menunjukkan tren penurunan yang positif.
Kenaikan ini sebesar 6,6 persen dari 26,4 persen menjadi 33 persen, menandakan adanya tantangan baru dalam upaya penurunan stunting Sigi. Situasi ini memerlukan evaluasi mendalam dan strategi yang lebih efektif. Fokus pada perbaikan gizi dan pelayanan kesehatan dasar menjadi semakin mendesak.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah, tidak hanya Sigi yang mengalami kenaikan kasus stunting pada tahun 2024. Beberapa daerah lain di Sulteng juga mencatat peningkatan, antara lain:
Data ini menunjukkan bahwa masalah stunting masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah daerah di Sulawesi Tengah. Diperlukan kerja sama lintas sektor dan partisipasi aktif masyarakat untuk mencapai target penurunan stunting nasional.