Terungkap, Kebakaran Hutan Riau Disengaja untuk Sawit: Lebih dari 100 Hektare Lahan Hangus
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menyatakan Kebakaran Hutan Riau di Rokan Hilir disengaja untuk perluasan sawit. Upaya pemadaman terus dilakukan.

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mengungkapkan fakta mengejutkan terkait Kebakaran Hutan Riau yang melanda Kabupaten Rokan Hilir. Ia menduga kuat bahwa insiden ini disengaja untuk pembukaan lahan kelapa sawit. Pernyataan ini disampaikan setelah inspeksi langsung di lapangan, menunjukkan indikasi kuat adanya motif di balik peristiwa tersebut.
Karhutla yang melanda Kabupaten Rokan Hilir, Riau, telah berlangsung selama sepuluh hari terakhir, menyebabkan kerusakan signifikan. Dampaknya terasa luas dengan lebih dari 100 hektare lahan hangus terbakar. Peristiwa ini terjadi di tengah kondisi cuaca ekstrem yang rentan terhadap penyebaran api, memperparah situasi.
Upaya pemadaman intensif terus dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk penggunaan helikopter water bombing dan teknologi modifikasi cuaca. Pihak berwenang berjanji akan menindak tegas para pelaku pembakaran. Penegakan hukum menjadi prioritas untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Dugaan Kesengajaan di Balik Api
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni secara tegas menyatakan bahwa Kebakaran Hutan Riau, khususnya di Rokan Hilir, bukan insiden alami. Hasil inspeksi di lapangan menunjukkan indikasi kuat adanya kesengajaan. Lahan yang terbakar di Pujud dan Bangko Pusako diduga sengaja dibakar untuk perluasan perkebunan kelapa sawit.
Pernyataan ini disampaikan Antoni di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, setelah melakukan patroli udara. Meskipun jumlah titik api telah menurun, kondisi cuaca ekstrem tetap menjadi perhatian serius. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan kekeringan parah di wilayah tersebut.
Kekeringan ini membuat hutan sangat rentan terhadap penyebaran api dan mempercepat laju kebakaran. Temuan dari inspeksi lapangan akan dibahas dalam rapat koordinasi bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Riau. Pemerintah berkomitmen untuk menindak tegas pihak yang bertanggung jawab atas Karhutla ini sesuai hukum yang berlaku.
Upaya Pemadaman dan Penegakan Hukum
Kebakaran Hutan Riau di Rokan Hilir telah berlangsung selama sepuluh hari, menyebabkan kerusakan parah pada lingkungan. Lebih dari 100 hektare lahan dilaporkan hangus terbakar dalam seminggu terakhir. Tim gabungan terus berjuang memadamkan api baik dari darat maupun udara, menghadapi tantangan berat di lapangan.
Helikopter water bombing dikerahkan untuk membantu upaya pemadaman dari udara, menjangkau area yang sulit diakses. Tiga pesawat tambahan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga telah dikirim ke lokasi untuk memperkuat operasi. Selain itu, teknologi modifikasi cuaca (TMC) berhasil memicu hujan di beberapa daerah terdampak, membantu pendinginan lahan.
Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto, menjelaskan bahwa delapan ton garam telah disemai di langit Riau. Penyemaian ini bertujuan mempercepat pembentukan awan dan memicu hujan. Hujan yang turun sebagian besar terjadi di wilayah pesisir timur Riau, termasuk Rokan Hilir dan Pekanbaru bagian utara.
Pihak kepolisian juga tidak tinggal diam dan telah menangkap beberapa individu yang diduga menjadi pelaku pembakaran. Menteri Antoni menegaskan bahwa para pelaku akan diproses hukum sesuai undang-undang yang berlaku. “Jangan bermain api, atau Anda akan ditangkap,” tegasnya, memberikan peringatan keras kepada pihak-pihak yang mencoba melakukan pembakaran lahan secara ilegal.