Sinergi Cegah Karhutla di Riau: Menteri LH Dorong Kerja Sama Pemda dan Dunia Usaha
Menteri LHK Hanif Faisol Nurofiq mendorong sinergi pemerintah daerah dan dunia usaha di Riau untuk mencegah karhutla, mengingat luasnya lahan perkebunan sawit yang berpotensi menimbulkan kebakaran.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Hanif Faisol Nurofiq, menyerukan sinergi aktif dari seluruh pemangku kepentingan di Riau untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Hal ini disampaikan dalam Konsolidasi Kesiapsiagaan Personel dan Peralatan Pengendalian Karhutla di Riau dan Sumatera Barat di Pekanbaru, Sabtu lalu. Pernyataan tersebut muncul sebagai respons atas data Kementerian LHK yang menempatkan Riau sebagai wilayah dengan indikasi karhutla terluas di Indonesia hingga April 2025.
Hanif Faisol Nurofiq menekankan pentingnya peran dunia usaha, khususnya perusahaan sawit yang tergabung dalam Gapki (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia). Luas perkebunan sawit di Riau, sekitar empat juta hektare, setengah dari luas provinsi, menjadikannya faktor krusial dalam upaya pencegahan karhutla. "Kejadian karhutla tidaklah merata, sehingga konsolidasi aktif dan masif perlu kita bangun di dalam satu komando. Saya harapkan nanti berkenan kiranya Bapak Gubernur Riau melakukan langkah-langkah mitigasi secara kontinu dengan mengoordinasikan seluruh pengusaha kelapa sawit yang ada di Riau," tegas Menteri Hanif.
Selain itu, Menteri LHK juga menyoroti potensi peningkatan risiko banjir dan karhutla di Riau yang membutuhkan manajemen cermat. "Ada potensi banjir yang semakin meningkat setiap harinya, setiap tahunnya. Kemudian potensi karhutla juga semakin menjadi perhatian kita. Artinya teman-teman sekalian, memang kita harus benar-benar memanage dengan cermat," ujarnya.
Upaya Pencegahan Karhutla di Riau
Gubernur Riau, Abdul Wahid, menyatakan kesiapannya berkolaborasi dengan Kementerian LHK dalam mencegah karhutla. Berbagai upaya telah dilakukan, termasuk sosialisasi kepada masyarakat dan mitigasi berupa penyemaian garam untuk memicu hujan. Abdul Wahid menghubungkan upaya pelestarian lingkungan dengan slogan Riau: "Rumah Rumpun Melayu, Merawat Tuah Menjaga Marwah, Takkan Melayu Hilang Di Bumi."
Ia menjelaskan pentingnya menjaga sumber daya alam Riau, termasuk hutan, untuk keberlangsungan generasi mendatang. "Mengapa kami bikin slogan itu? Karena tuahnya negeri Riau ini sumber daya alam. Jadi kalau sumber daya alam termasuk hutan tidak dijaga dengan baik, atau diberikan izin yang tidak pada tempatnya, maka terjadi kerusakan alam dan yang menanggung akibatnya nanti untuk anak cucu kami," jelas Abdul Wahid. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah karhutla.
Langkah-langkah konkret yang diambil pemerintah daerah meliputi sosialisasi masif kepada masyarakat tentang bahaya karhutla dan tata cara pencegahannya. Selain itu, penggunaan teknologi, seperti pemantauan satelit untuk mendeteksi titik api, juga dimaksimalkan. Kerja sama dengan perusahaan swasta juga terus ditingkatkan untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi lingkungan dan implementasi praktik-praktik berkelanjutan.
Peran Dunia Usaha dalam Pencegahan Karhutla
Peran dunia usaha, terutama perusahaan perkebunan sawit, sangat krusial dalam upaya pencegahan karhutla di Riau. Mereka memiliki tanggung jawab untuk menerapkan praktik-praktik pengelolaan lahan yang berkelanjutan dan meminimalisir risiko kebakaran. Hal ini termasuk penerapan teknologi dan inovasi untuk mencegah kebakaran, serta pelatihan bagi karyawan tentang pencegahan dan penanggulangan karhutla.
Gapki, sebagai asosiasi pengusaha sawit, diharapkan dapat memainkan peran penting dalam mengoordinasikan dan mengawasi upaya pencegahan karhutla di kalangan anggotanya. Kerja sama yang erat antara pemerintah dan dunia usaha sangat penting untuk memastikan keberhasilan upaya pencegahan karhutla di Riau.
Pentingnya kolaborasi dan komitmen bersama dari seluruh pihak untuk mencegah karhutla di Riau tidak dapat dipandang sebelah mata. Dengan sinergi yang kuat, diharapkan Riau dapat terbebas dari ancaman karhutla dan menjaga kelestarian lingkungannya untuk generasi mendatang.
Upaya pencegahan karhutla di Riau membutuhkan komitmen dan kerja sama yang kuat dari semua pihak. Dengan menggabungkan sumber daya dan keahlian, serta menerapkan teknologi dan inovasi terkini, diharapkan Riau dapat terbebas dari ancaman karhutla dan menjaga kelestarian lingkungannya.