Menteri LH Desak Pemprov Riau Optimalkan Peran Masyarakat Peduli Api Cegah Karhutla
Menteri Lingkungan Hidup meminta Pemprov Riau optimalkan peran Masyarakat Peduli Api (MPA) dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau, yang merupakan wilayah rawan karhutla terutama saat musim kemarau.

Pekanbaru, 10 Mei 2024 (ANTARA) - Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau untuk mengoptimalkan peran Masyarakat Peduli Api (MPA) dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Hanif saat menghadiri Rapat Koordinasi dan Dialog Pengendalian Karhutla di Pekanbaru, Sabtu lalu.
Menurut Menteri Hanif, koordinasi yang solid antara pemerintah daerah, instansi terkait, dan masyarakat merupakan kunci utama dalam menekan angka kejadian karhutla. Ia menekankan pentingnya langkah mitigasi yang cepat dan responsif, yang dimulai sejak dini dengan memberdayakan masyarakat lokal untuk memantau dan melaporkan potensi kebakaran.
Lebih lanjut, Menteri Hanif juga menyampaikan pentingnya peran aktif MPA sebagai garda terdepan dalam pencegahan karhutla. Beliau mendorong Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau untuk mengembangkan keberadaan MPA di seluruh wilayah Riau. Hal ini dinilai krusial mengingat Riau merupakan salah satu provinsi dengan tingkat kerawanan karhutla yang tinggi, terutama selama musim kemarau.
Koordinasi dan Pengawasan yang Ketat
Menteri Hanif menegaskan pentingnya koordinasi yang kuat antar seluruh pemangku kepentingan. Kerja sama yang erat antara pemerintah daerah, instansi vertikal, aparat penegak hukum, dan pelaku usaha sangat dibutuhkan untuk menekan angka karhutla yang setiap tahunnya mengancam kesehatan, ekonomi, dan lingkungan di Riau. "Kami ingin upaya kita bersama ini bisa menekan angka terjadinya karhutla," ujar Menteri Hanif. "Jika ada kegiatan yang diperlukan dan berhubungan dengan Kementerian LH, kami akan sangat senang mendapat masukan dari teman-teman sekalian."
Selain koordinasi, Menteri Hanif juga menekankan perlunya pengawasan ketat terhadap areal konsesi perkebunan dan kehutanan. Wilayah-wilayah ini seringkali menjadi titik rawan terjadinya karhutla. Pemerintah daerah diminta untuk bersikap tegas dan mengambil langkah represif jika ditemukan pelanggaran yang menyebabkan kebakaran.
Hanif menambahkan bahwa instruksi ini merupakan bagian dari upaya sistematis pemerintah untuk mengantisipasi dan menangani ancaman karhutla di Provinsi Riau. Langkah-langkah yang lebih tegas ini diperlukan mengingat Riau memiliki tingkat kerawanan yang tinggi terhadap kebakaran lahan, khususnya di musim kemarau. "Lakukan pengawasan serius terkait penanganan karhutla, terutama di areal konsesi," tegas Hanif. "Langkah-langkah yang kami lakukan memang agak berat, tetapi ini adalah perintah undang-undang sehingga kami sangat ingin kerja sama dari kita semua untuk meminimalisasi potensi api."
Peran Masyarakat Peduli Api (MPA)
Masyarakat Peduli Api (MPA) memiliki peran yang sangat penting dalam pencegahan dan penanggulangan karhutla. Mereka merupakan mata dan telinga di lapangan yang dapat memberikan informasi dini mengenai potensi kebakaran. Dengan memberdayakan MPA, pemerintah dapat mempercepat respon terhadap potensi kebakaran dan meminimalisir dampak yang ditimbulkan.
Pemprov Riau perlu memastikan MPA memiliki pelatihan dan peralatan yang memadai untuk menjalankan tugasnya. Selain itu, penting juga untuk memberikan apresiasi dan penghargaan kepada MPA atas kontribusi mereka dalam upaya pencegahan karhutla. Dukungan dan pemberdayaan yang optimal terhadap MPA akan meningkatkan efektivitas pencegahan karhutla di Riau.
Keberhasilan dalam mencegah karhutla di Riau membutuhkan komitmen dan kerja sama dari semua pihak. Masyarakat, pemerintah, dan pelaku usaha harus bahu-membahu untuk menciptakan lingkungan yang aman dari ancaman kebakaran hutan dan lahan.
Dengan mengoptimalkan peran MPA dan memperkuat koordinasi antar instansi, diharapkan angka karhutla di Riau dapat ditekan secara signifikan. Langkah-langkah represif yang tegas juga perlu diterapkan untuk memberikan efek jera bagi pihak-pihak yang terbukti melakukan pelanggaran yang menyebabkan kebakaran.
Upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla merupakan tanggung jawab bersama. Dengan kerja sama yang baik, Riau dapat terbebas dari ancaman karhutla dan menciptakan lingkungan yang lestari.