Tim SAR Palembang Donasi 60 Kantong Darah di HUT Basarnas ke-53
Dalam rangka HUT ke-53 Basarnas 2025, Tim SAR Palembang berhasil mendonasikan 60 kantong darah kepada PMI Palembang, melebihi target awal 53 kantong, berkolaborasi dengan berbagai instansi.
Donor Darah Tim SAR Palembang untuk HUT Basarnas
Tim SAR Palembang berhasil mengumpulkan 60 kantong darah untuk Palang Merah Indonesia (PMI) dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-53 Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) pada 28 Februari 2025. Kegiatan donor darah ini melebihi target awal sebanyak 53 kantong darah.
Kepala Kantor SAR Kelas A Palembang, Raymond Konstain, menyatakan bahwa kegiatan donor darah ini merupakan bagian dari rangkaian acara puncak HUT Basarnas. "Untuk menyambut HUT Basarnas, kami terlebih dahulu menggelar donor darah bersama PMI dan berhasil mengumpulkan 60 kantong darah," ujar Raymond di Palembang, Selasa.
Kegiatan ini tidak hanya melibatkan Tim SAR Palembang, tetapi juga Dharma Wanita Persatuan Kantor SAR Kelas A Palembang, TNI AD, TNI AU, TNI AL, Polairud, dan Airnav. Hal ini menunjukkan sinergi dan kerja sama yang solid antar instansi dalam mendukung kegiatan kemanusiaan.
Raymond Konstain juga menambahkan bahwa kegiatan donor darah ini selaras dengan tema 'Penguatan Satu Jiwa Satu Rasa Pencarian dan Pertolongan', yang mendukung Asta Cita menuju Indonesia Emas 2045. Donor darah menjadi wujud nyata kepedulian Tim SAR terhadap sesama, mengingat tugas mereka sarat dengan nilai kemanusiaan.
"Ini merupakan wujud nyata kepedulian kami terhadap sesama. Sebagai insan SAR, tugas pokok kami sarat dengan nilai kemanusiaan. Kami juga membantu PMI memenuhi kebutuhan stok darah di Palembang," tambah Raymond.
Lebih lanjut, Raymond menyampaikan apresiasi yang tinggi atas partisipasi dan sumbangsih para pendonor. Kerja sama yang baik dari berbagai pihak sangat membantu dalam menjaga ketersediaan stok darah di Palembang. Suksesnya kegiatan ini menunjukkan komitmen bersama dalam aksi kemanusiaan.
Kegiatan donor darah ini bukan hanya sekadar memenuhi target, namun juga sebagai bentuk kepedulian nyata terhadap masyarakat dan wujud nyata dari solidaritas antar instansi. Ini merupakan contoh kolaborasi positif dalam upaya meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
