TNI AU Perkuat Pertahanan Udara NTT: Dua Satrad Baru Akan Dibangun di Pulau Sumba dan Alor
TNI AU akan membangun dua satuan radar (Satrad) baru di NTT untuk memperkuat pertahanan udara di wilayah perbatasan Timor Leste dan Australia, menjadikan NTT provinsi pertama dengan tiga Satrad.

TNI Angkatan Udara (AU) akan membangun dua satuan radar (Satrad) baru di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Pembangunan ini bertujuan memperkuat pertahanan udara di wilayah perbatasan Indonesia dengan Timor Leste dan Australia. Hal ini diungkapkan oleh Komandan Pangkalan Udara (Lanud) El Tari Kupang, Marsma TNI Djoko Hadipurwanto, pada Rabu, 9 April 2024, seusai memimpin upacara peringatan HUT ke-79 TNI AU di Lanud El Tari Kupang. Pembangunan dua Satrad baru ini direncanakan dimulai pada bulan April dan Mei 2024.
Saat ini, NTT telah memiliki satu Satrad yang berlokasi di Buraen, Kabupaten Kupang, Pulau Timor. Dengan penambahan dua Satrad baru di Pulau Sumba dan Pulau Alor, maka NTT akan memiliki tiga Satrad, sebuah jumlah yang menurut Marsma TNI Djoko Hadipurwanto, menjadikan NTT provinsi yang istimewa dalam hal pertahanan udara. "NTT ini istimewa, karena jarang satu provinsi ada tiga Satrad. Nah kita ini punya tiga Satrad luar biasa sekali," ujarnya.
Penambahan Satrad ini merupakan bentuk perhatian khusus pemerintah pusat terhadap TNI AU, mengingat posisi strategis NTT sebagai wilayah paling selatan Indonesia yang berbatasan langsung dengan dua negara. Keberadaan Satrad-satrad ini akan meningkatkan kemampuan pengawasan dan pengamanan wilayah udara Indonesia di kawasan tersebut.
Pentingnya Penambahan Satrad di NTT
Pembangunan dua Satrad baru di Pulau Sumba dan Pulau Alor merupakan langkah strategis TNI AU dalam menjaga kedaulatan wilayah udara Indonesia. Kedua pulau tersebut memiliki posisi geografis yang penting, sehingga keberadaan Satrad di sana akan memperkuat sistem pertahanan udara di wilayah perbatasan. Dengan cakupan yang lebih luas, pengawasan terhadap aktivitas udara di sekitar perbatasan akan semakin optimal.
Selain meningkatkan kemampuan deteksi dini terhadap ancaman udara, keberadaan Satrad juga akan membantu dalam kegiatan pencarian dan pertolongan (SAR) di wilayah perairan sekitar NTT. Informasi yang akurat dan cepat dari Satrad akan sangat membantu dalam upaya penyelamatan jiwa di laut.
Penambahan Satrad ini juga menunjukkan komitmen TNI AU dalam memodernisasi alutsista dan meningkatkan kemampuan operasionalnya. Dengan teknologi radar yang canggih, Satrad baru ini diharapkan dapat mendeteksi berbagai jenis ancaman udara dengan lebih akurat dan efektif.
Lanud El Tari sebagai Forward Operating Base
Tidak hanya fokus pada pembangunan Satrad, Lanud El Tari Kupang juga berperan penting sebagai Forward Operating Base (FOB) atau pangkalan operasi terdepan. Peran ini menunjukkan pentingnya NTT dalam strategi pertahanan udara nasional. Lanud El Tari siap mendukung pelaksanaan operasi udara di masa mendatang, baik untuk kepentingan pertahanan maupun operasi lainnya.
Sebagai FOB, Lanud El Tari akan menjadi titik strategis untuk mendukung berbagai operasi udara di wilayah timur Indonesia. Keberadaan fasilitas dan infrastruktur yang memadai di Lanud El Tari akan mempermudah mobilitas dan logistik dalam pelaksanaan operasi.
Dengan adanya peningkatan kemampuan pertahanan udara di NTT melalui pembangunan dua Satrad baru dan peran Lanud El Tari sebagai FOB, maka keamanan dan kedaulatan wilayah udara Indonesia di kawasan tersebut akan semakin terjamin.
Secara keseluruhan, pembangunan dua Satrad baru di NTT menunjukkan komitmen TNI AU dalam menjaga kedaulatan negara dan melindungi wilayah udara Indonesia. Keberadaan Satrad-satrad ini akan memperkuat sistem pertahanan udara di wilayah perbatasan dan memberikan kontribusi signifikan bagi keamanan nasional.