TNI dan Bulog Bersinergi di 27 Kecamatan Sumenep: Gerakan Pangan Murah Hadirkan Beras Terjangkau
Gerakan Pangan Murah TNI Bulog di Sumenep hadir di 27 kecamatan, menawarkan beras murah untuk stabilisasi harga dan meringankan beban masyarakat. Bagaimana dampaknya?

Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari Komando Distrik Militer (Kodim) 0827 Sumenep bersama Perum Bulog Madura berkolaborasi dalam sebuah inisiatif penting. Mereka meluncurkan Gerakan Pangan Murah (GPM) di seluruh wilayah Kabupaten Sumenep. Langkah ini diambil untuk secara langsung meringankan beban ekonomi masyarakat dalam mendapatkan akses beras dengan harga yang lebih terjangkau.
Program ini secara spesifik bertujuan menjaga stabilitas harga komoditas pokok, khususnya beras, yang kerap mengalami fluktuasi di pasaran lokal. Selain itu, Gerakan Pangan Murah juga berperan aktif dalam memperluas akses masyarakat terhadap kebutuhan pangan dengan harga yang sangat kompetitif. Inisiatif strategis ini dilaksanakan secara serentak di 27 kecamatan.
Gerakan Pangan Murah ini diharapkan tidak hanya memastikan ketersediaan pasokan beras yang memadai di daerah. Lebih jauh, upaya kolaboratif ini juga diharapkan mampu secara efektif mengendalikan laju inflasi pangan, memberikan kepastian harga di tengah dinamika pasar yang seringkali tidak menentu. Hal ini menjadi prioritas utama.
Peran TNI dalam Menjamin Ketersediaan dan Stabilitas Harga Pangan
Pasiter Kodim 0827/Sumenep, Letda Inf Santoso, menegaskan bahwa Gerakan Pangan Murah merupakan bentuk nyata kepedulian TNI terhadap pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. Program ini adalah respons langsung terhadap hasil pemantauan internal Kodim Sumenep yang menunjukkan adanya kecenderungan harga beras yang fluktuatif di pasaran. Melalui GPM, masyarakat mendapatkan kepastian harga yang stabil.
Pelaksanaan Gerakan Pangan Murah ini tersebar merata di seluruh Komando Rayon Militer (Koramil) yang ada di 27 kecamatan se-Kabupaten Sumenep. Distribusi yang luas dan merata ini memastikan bahwa manfaat program dapat dirasakan oleh masyarakat di pelosok daerah, tidak hanya terpusat di ibu kota kabupaten. Ini juga menunjukkan komitmen TNI dalam membantu masyarakat secara inklusif.
Santoso menambahkan bahwa program ini tidak hanya berfokus pada penyediaan beras murah semata. Lebih dari itu, GPM adalah upaya strategis untuk secara komprehensif mengendalikan inflasi pangan dan menjaga daya beli masyarakat agar tetap stabil. Ketersediaan beras yang cukup dan harga yang terjangkau menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan program ini.
Bulog Perluas Akses Beras Murah dan Jaga Pemerataan Distribusi
Pimpinan Perum Bulog Madura, Ahmad Rofii, menjelaskan bahwa kolaborasi erat dengan Kodim 0827 Sumenep adalah bagian integral dari strategi pemerataan penyaluran beras murah kepada masyarakat. Bulog tidak hanya bekerja sama dengan institusi TNI, tetapi juga menggandeng Kepolisian Resor (Polres) di empat kabupaten lain di Pulau Madura. Sinergi lintas instansi ini memperkuat jangkauan distribusi pangan.
Melalui Gerakan Pangan Murah ini, masyarakat Sumenep memiliki kesempatan emas untuk membeli beras berkualitas dengan harga yang jauh lebih kompetitif dan terjangkau. Beras yang ditawarkan dalam program ini dijual seharga Rp11.000 per kilogram. Harga ini secara signifikan lebih rendah dibandingkan harga pasaran untuk kualitas beras yang setara, yang seringkali mencapai sekitar Rp12.000 per kilogram.
Program pangan murah ini secara fundamental diharapkan dapat menjaga daya beli masyarakat di tengah tantangan ekonomi yang ada. Selain itu, inisiatif bersama ini juga mendukung visi jangka panjang untuk mewujudkan kemandirian dan swasembada pangan di Kabupaten Sumenep. Ketersediaan pangan yang stabil dan terjangkau adalah kunci utama menuju ketahanan pangan daerah yang berkelanjutan.