Temanggung Gencarkan Gerakan Pangan Murah Jelang Lebaran
Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di 20 kecamatan untuk menekan inflasi dan menjaga stabilitas harga menjelang Idul Fitri 1446 H.

Pemerintah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, gencar melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM) di 20 kecamatan, termasuk di depan Pendopo Pengayoman. Kegiatan ini bertujuan untuk menekan inflasi dan menjaga stabilitas harga menjelang Idul Fitri 1446 H. Asisten Ekonomi Pembangunan Sekda Temanggung, Manda Kartiko, menjelaskan bahwa GPM telah berlangsung sejak 13 Maret 2025 dan akan terus berlanjut hingga menjelang Lebaran.
Berbagai komoditas pangan dijual dengan harga terjangkau dalam program ini. Masyarakat dapat membeli beras SPHP seharga Rp60.000 per lima kilogram, Minyakita Rp14.700 per liter, telur ayam Rp25.000 per kilogram, dan gula pasir Rp16.500 per kilogram. Selain itu, berbagai produk UMKM juga turut meramaikan GPM.
Gerakan ini tidak hanya terpusat di satu lokasi. Sebanyak 10 gerai kantor pos di Kabupaten Temanggung juga ikut berpartisipasi dalam GPM, menyediakan komoditas pangan yang didukung oleh Bulog. Hal ini menunjukkan sinergi antara pemerintah daerah dan lembaga terkait dalam upaya menjaga ketahanan pangan.
Gerakan Pangan Murah: Upaya Menjaga Stabilitas Harga
Manda Kartiko menyampaikan bahwa upaya pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten dalam menjaga ketahanan pangan dan stabilitas harga sudah cukup banyak. Oleh karena itu, dukungan dari semua pihak sangat diperlukan untuk keberhasilan program ini. Antusiasme masyarakat terhadap GPM di berbagai kecamatan juga sangat tinggi.
Pendapatan dari setiap kegiatan GPM di kecamatan cukup signifikan. Laporan yang masuk menunjukkan pendapatan terendah mencapai Rp37 juta dan tertinggi Rp60 juta per kegiatan. Kegiatan yang berlangsung selama tiga jam, dari pukul 08.00 WIB hingga 11.00 WIB, ini memberikan dampak ekonomi yang cukup besar bagi masyarakat.
Dengan asumsi rata-rata pendapatan Rp50 juta per kegiatan, dan mengingat banyaknya kegiatan GPM di seluruh kabupaten selama Ramadhan, perputaran uang yang dihasilkan mencapai lebih dari Rp1 miliar. Angka ini menunjukkan kontribusi nyata GPM terhadap perekonomian masyarakat Temanggung.
Distribusi Komoditas Pangan dan Keterlibatan UMKM
Keberhasilan GPM juga terlihat dari distribusi komoditas pangan yang merata ke berbagai wilayah di Kabupaten Temanggung. Keterlibatan 10 gerai kantor pos memperluas akses masyarakat terhadap pangan murah. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Selain komoditas pangan pokok, GPM juga memberikan ruang bagi produk UMKM untuk dipasarkan. Ini merupakan upaya untuk mendukung perekonomian lokal dan memberikan alternatif pilihan bagi masyarakat. Partisipasi UMKM dalam GPM diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan memperluas pasar bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah.
Program ini juga menunjukkan pentingnya sinergi antara pemerintah, BUMN, dan UMKM dalam menjaga stabilitas ekonomi dan ketahanan pangan. Kerja sama yang baik antara berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan GPM dalam memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Temanggung.
Keberhasilan GPM di Temanggung menjadi contoh yang baik bagi daerah lain dalam upaya menjaga stabilitas harga dan ketahanan pangan, terutama menjelang hari besar keagamaan seperti Idul Fitri. Program ini membuktikan bahwa dengan kolaborasi dan perencanaan yang matang, pemerintah dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.
Kesimpulan
Gerakan Pangan Murah di Kabupaten Temanggung telah menunjukkan dampak positif dalam menjaga stabilitas harga dan meningkatkan akses masyarakat terhadap pangan murah. Keberhasilan ini merupakan hasil dari kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan UMKM, serta antusiasme masyarakat yang tinggi. Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya menjaga ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.