Gerakan Pangan Murah Capai 2.815 Kali Hingga April 2025, Stabilkan Harga dan Daya Beli Masyarakat
Bapanas laporkan Gerakan Pangan Murah (GPM) telah dilaksanakan 2.815 kali hingga April 2025 untuk menjaga daya beli dan stabilitas harga pangan di Indonesia.

Jakarta, 2 Mei 2025 - Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan keberhasilan Gerakan Pangan Murah (GPM) dalam menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat. Hingga April 2025, GPM telah dilaksanakan sebanyak 2.815 kali di 31 provinsi dan 244 kabupaten/kota di Indonesia. Program ini bertujuan memastikan pasokan pangan terjangkau dan mengendalikan inflasi.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menjelaskan bahwa GPM merupakan aksi strategis pemerintah untuk menstabilkan fluktuasi harga pangan pokok. Kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, seperti Jaringan Pendamping Kebijakan dan Pembangunan (JPKP) dan Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan Daerah (FKLPID), menjadi kunci keberhasilan program ini. Salah satu contoh kolaborasi tersebut terlihat pada pelaksanaan GPM di Balai Latihan Kerja Kompetensi Bekasi pada 30 April 2025.
Arief menekankan pentingnya sinergi antar lembaga untuk memasifkan akses pangan murah dan berkualitas di seluruh Indonesia. Ia juga menjelaskan bahwa GPM berhasil menyediakan pangan pokok strategis dengan harga terjangkau tanpa mengorbankan kualitas, sehingga mendukung stabilitas pangan nasional. "GPM dilakukan oleh hampir seluruh kabupaten kota dan provinsi di Indonesia. Semuanya dalam koordinasi kita semua," ujar Arief.
Gerakan Pangan Murah: Menjaga Stabilitas Harga Pangan
Pemerintah secara intensif meningkatkan pelaksanaan GPM, terutama pada periode peningkatan permintaan pangan, seperti bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Pada Maret 2025, bertepatan dengan Ramadhan dan Idul Fitri, tercatat 1.731 kali pelaksanaan GPM. Hal ini menunjukkan keberhasilan optimal program tersebut dalam menghadapi puncak konsumsi pangan tahunan.
Arief menyatakan bahwa pemerintah selalu hadir dan berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan di bidang pangan. "Pemerintah selalu hadir dalam setiap kesempatan. Tentunya bersama seluruh stakeholders di bidang pangan. Kita sudah berhasil melalui Ramadhan dan Lebaran yang menjadi peak season dengan sangat baik," kata Arief.
Program GPM terbukti efektif dalam menjaga keterjangkauan harga pangan bagi masyarakat. Dengan keterlibatan berbagai pihak, pemerintah berhasil mendistribusikan pangan pokok dengan harga yang lebih terjangkau, sehingga membantu masyarakat, khususnya mereka yang memiliki daya beli rendah.
Distribusi Pangan Merata di Seluruh Indonesia
Pelaksanaan GPM yang merata di 31 provinsi dan 244 kabupaten/kota menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjamin akses pangan bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Program ini tidak hanya berfokus pada daerah perkotaan, tetapi juga menjangkau daerah pedesaan yang seringkali menghadapi kesulitan akses terhadap pangan murah dan berkualitas.
Keberhasilan GPM hingga April 2025 menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Dengan strategi yang tepat dan kolaborasi yang kuat, diharapkan GPM dapat terus berjalan efektif dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Data pelaksanaan GPM hingga April 2025 menunjukkan capaian yang signifikan dalam menjaga stabilitas harga pangan dan daya beli masyarakat. Angka 2.815 kali pelaksanaan GPM tersebar luas di seluruh Indonesia, menandakan jangkauan program yang komprehensif.
Ke depan, pemerintah akan terus meningkatkan intensitas dan efektivitas GPM, terutama dalam menghadapi potensi kenaikan harga pangan. Kolaborasi dengan berbagai pihak akan terus ditingkatkan untuk memastikan keberhasilan program ini dalam menjaga ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Dengan keberhasilan GPM dalam menghadapi bulan Ramadhan dan Idul Fitri, pemerintah optimis dapat menghadapi tantangan ketahanan pangan di masa mendatang. Program ini akan terus menjadi bagian penting dalam upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas harga pangan dan daya beli masyarakat Indonesia.