TPID Lombok Timur Cegah Inflasi Lewat Operasi Pasar Cabai
TPID Lombok Timur gencar melakukan operasi pasar cabai bersama Champion Cabai Indonesia untuk menekan lonjakan harga dan mencegah inflasi di tengah cuaca ekstrem yang memengaruhi kualitas panen.
Tim Pemantau Inflasi Daerah (TPID) Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) bekerja keras mencegah lonjakan inflasi. Mereka melakukan operasi pasar cabai secara intensif, bermitra dengan Champion Cabai Indonesia. Langkah ini diambil karena harga cabai yang melonjak beberapa pekan terakhir menjadi perhatian utama, mengingat cabai sebagai salah satu penyumbang inflasi.
Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Lombok Timur, Lalu Mustiaref, menjelaskan bahwa operasi pasar ini menjadi strategi utama untuk menekan inflasi akibat lonjakan harga cabai. Operasi pasar yang dilakukan berhasil menurunkan harga cabai di pasaran.
Dalam setiap operasi pasar, TPID Lombok Timur melibatkan Champion Cabai Indonesia yang menyediakan 500-1000 paket cabai. Paket cabai ini dijual dengan harga jauh lebih murah daripada harga pasaran, yaitu sekitar Rp60.000 hingga Rp65.000 per kilogram.
Kerja sama dengan Champion Cabai Indonesia dinilai efektif menekan lonjakan harga, terutama di musim hujan saat ini. Mustiaref menekankan bahwa sifat cabai sebagai komoditas hortikultura yang mudah rusak membuat penimbunan untuk spekulasi harga menjadi sulit.
Kondisi cuaca ekstrem di NTB juga mempengaruhi kualitas dan kuantitas panen cabai. Hujan terus-menerus dan minimnya sinar matahari menyebabkan banyak cabai membusuk sebelum sampai ke pasar. Oleh karena itu, petani harus segera menjual hasil panen mereka.
Mustiaref menegaskan kembali, cabai yang sudah dipanen harus segera dijual karena sifatnya yang mudah rusak. Bahkan, hanya dalam waktu dua hari tanpa sinar matahari yang cukup, cabai dapat membusuk. Hal ini menjadi kendala tersendiri dalam menjaga stabilitas harga.
Dengan demikian, operasi pasar cabai yang dilakukan oleh TPID Lombok Timur bersama Champion Cabai Indonesia merupakan upaya efektif untuk menjaga stabilitas harga dan mencegah inflasi di daerah tersebut. Strategi ini juga mempertimbangkan karakteristik cabai sebagai komoditas yang rentan terhadap perubahan cuaca dan mudah rusak.