TPST Bawuran Satu Bantul: Target Operasional 2025 dan Rencana Perluasan
Pemerintah Kabupaten Bantul berupaya agar TPST Bawuran Satu beroperasi di tahun 2025, serta merencanakan pembangunan TPST Bawuran Dua dan perluasan fasilitas pengolahan sampah di Pasar Niten untuk mengatasi masalah sampah di Bantul.
Kabupaten Bantul, Yogyakarta, tengah fokus pada pengelolaan sampah. Target operasional Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bawuran Satu di Kelurahan Wonolelo, Pleret, dijadwalkan pada tahun 2025. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul, Bambang Purwadi Nugroho, pada Rabu lalu.
Pemkab Bantul berkomitmen menyelesaikan pembangunan TPST Bawuran Satu, yang mengusung konsep Intermediate Treatment Facility (ITF) pusat karbonasi. TPST ini, yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Bantul, ditargetkan mampu mengolah hingga 70 ton sampah per hari. Fokus utama di tahun 2025 adalah optimalisasi TPST yang sudah ada, bukan pembangunan yang baru.
Namun, ambisi Pemkab Bantul tak berhenti sampai di situ. Bambang Purwadi juga menyinggung rencana pembangunan TPST Bawuran Dua, dengan kapasitas yang jauh lebih besar, yakni 200 ton per hari. Proyek ini masih dalam tahap kajian dan sinkronisasi dengan program pemerintah pusat. Tantangannya adalah memastikan keselarasan rencana ini dengan program nasional pengelolaan sampah.
Selain fokus pada TPST Bawuran, Pemkab Bantul juga berupaya meningkatkan kapasitas pengolahan sampah di Pasar Niten. Saat ini, Instalasi Pengolahan Sampah (IPS) Pasar Niten hanya mampu mengolah 7-8 ton sampah per hari. Untuk itu, dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Murni 2025, diajukan penambahan hanggar guna meningkatkan kapasitas pengolahan sampah hingga 20 ton per hari.
Dengan kata lain, strategi Pemkab Bantul dalam mengatasi masalah sampah di tahun 2025 terfokus pada tiga hal utama: operasionalisasi TPST Bawuran Satu, pengembangan TPST Bawuran Dua, dan peningkatan kapasitas pengolahan sampah di Pasar Niten. Ketiga langkah ini diharapkan mampu memberikan solusi yang komprehensif terhadap permasalahan sampah di Bantul.
Keberhasilan upaya ini sangat bergantung pada koordinasi yang efektif antara pemerintah daerah, BUMD, dan pemerintah pusat. Sinkronisasi program dan dukungan pendanaan yang memadai menjadi kunci keberhasilan pengelolaan sampah di Bantul.
Ke depannya, pemantauan dan evaluasi berkala terhadap kinerja TPST Bawuran Satu dan fasilitas pengolahan sampah lainnya sangat penting untuk memastikan efektivitas dan keberlanjutan program ini. Transparansi informasi kepada publik juga krusial untuk meningkatkan kepercayaan dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah.