Tragedi Kebakaran Kendari: Polisi Periksa 6 Saksi, 4 Balita Jadi Korban
Kepolisian memeriksa enam saksi terkait kebakaran di Kendari yang menewaskan empat balita, sementara penyebab kebakaran masih diselidiki.

Tragedi kebakaran di Kelurahan Punggolaka, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Selasa (6/5) telah menewaskan empat balita. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 14.21 WITA ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat. Polisi kini tengah gencar melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab kebakaran dan kemungkinan adanya unsur kelalaian yang menyebabkan kematian tragis tersebut.
Polsek Mandonga telah memeriksa enam saksi, termasuk kekasih ibu korban (inisial A), tetangga, dan keluarga korban. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengumpulkan keterangan guna mengungkap kronologi kejadian dan menentukan langkah hukum selanjutnya. Kanit Reskrim Polsek Mandonga, Iptu Andry Irwanto, menjelaskan bahwa keterangan saksi sangat penting untuk menentukan pasal yang akan disangkakan jika ditemukan unsur pidana.
Ibu korban dan teman lelakinya diduga meninggalkan keempat balita di rumah sendirian untuk mengurus keperluan pribadi. Saat kembali, mereka mendapati rumah mereka telah terbakar. Dua balita meninggal di tempat kejadian, sementara dua lainnya mengalami luka bakar serius dan dirawat di rumah sakit. Satu balita meninggal dunia setelah menjalani operasi di Rumah Sakit Hermina Kendari pada Rabu (7/5), sementara satu balita lainnya masih dalam perawatan intensif.
Penyelidikan Polisi dan Hasil Labfor
Iptu Andry Irwanto menyatakan bahwa penyelidikan masih berlanjut. Pihak kepolisian menunggu hasil pemeriksaan laboratorium forensik (labfor) Polda Sulsel untuk menentukan apakah ada unsur kelalaian atau pidana dalam kasus ini. Hasil labfor akan menjadi kunci untuk menentukan langkah selanjutnya, termasuk kemungkinan peningkatan kasus ke tahap penyidikan.
Polsek Mandonga berkoordinasi dengan Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak serta ahli pidana untuk memastikan proses penyelidikan berjalan secara profesional dan komprehensif. Proses ini akan mempertimbangkan berbagai aspek hukum dan perlindungan anak dalam penanganannya. Hasil pemeriksaan saksi-saksi akan menjadi dasar untuk menentukan apakah ada unsur kelalaian yang dapat dijerat secara hukum.
Pemeriksaan saksi-saksi mencakup berbagai pihak, mulai dari keluarga korban, tetangga, hingga pihak pemerintah setempat. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh dan akurat tentang kronologi kejadian. Proses pengumpulan bukti dan keterangan saksi ini diharapkan dapat memberikan keadilan bagi para korban dan keluarga mereka.
Kronologi dan Dampak Kebakaran
Kebakaran terjadi di sebuah rumah di Kecamatan Puuwatu. Empat balita yang ditinggal oleh orang tuanya menjadi korban dalam peristiwa tersebut. Dua balita meninggal di tempat kejadian akibat luka bakar yang serius. Dua balita lainnya mengalami luka bakar serius dan dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Satu dari dua balita yang dirawat meninggal dunia setelah menjalani operasi. Satu balita lainnya masih mendapatkan perawatan intensif.
Peristiwa ini menimbulkan keprihatinan dan duka mendalam di masyarakat. Banyak pihak berharap agar kasus ini dapat segera terungkap dan pelaku, jika ada, dapat diproses sesuai hukum yang berlaku. Selain itu, kasus ini juga menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan dan pengawasan terhadap anak-anak, terutama dalam mencegah terjadinya kecelakaan yang dapat merenggut nyawa.
Proses penyelidikan terus dilakukan oleh pihak kepolisian. Hasil dari penyelidikan ini diharapkan dapat memberikan kepastian hukum dan keadilan bagi keluarga korban. Semoga kasus ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi kita semua agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Pihak berwenang juga menekankan pentingnya pencegahan kebakaran dan edukasi kepada masyarakat tentang keselamatan anak-anak. Semoga kasus ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk lebih waspada dan bertanggung jawab dalam menjaga keselamatan anak-anak.
Kesimpulan
Kasus kebakaran yang mengakibatkan empat balita meninggal dunia di Kendari masih dalam tahap penyelidikan. Polisi telah memeriksa enam saksi dan menunggu hasil labfor untuk menentukan langkah hukum selanjutnya. Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan dan pengawasan terhadap anak-anak serta pencegahan kebakaran.