Tragedi Pelalawan: 15 Korban Meninggal Dunia Akibat Truk Tenggelam di Sungai Segati
Tim SAR gabungan telah menemukan 15 korban meninggal dunia dalam tragedi kecelakaan truk di Sungai Segati, Pelalawan, Riau; 17 lainnya berhasil selamat.

Kecelakaan maut terjadi di Sungai Segati, Langgam, Kabupaten Pelalawan, Riau. Sebuah truk pengangkut karyawan PT Empat Res Bersaudara (ERB) jatuh ke sungai pada Sabtu, 22 Februari 2024, mengakibatkan 15 orang meninggal dunia dan 17 lainnya selamat. Kecelakaan ini terjadi sekitar pukul (waktu belum disebutkan dalam sumber) di titik koordinat 0° 1'8.'N 101° 36'25'E. Penyebab kecelakaan diduga karena truk menabrak dinding jembatan besi sebelum jatuh ke sungai yang dalam.
Truk tersebut mengangkut 32 orang, termasuk anak-anak dan ibu-ibu, yang hendak menuju pasar untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Jarak pasar yang jauh dari barak tempat tinggal mereka memaksa mereka menggunakan truk perusahaan untuk perjalanan tersebut. Proses evakuasi korban dilakukan oleh tim SAR gabungan yang bekerja keras selama beberapa hari untuk menemukan seluruh korban.
Korban terakhir, seorang anak bernama Noel, ditemukan pada Senin, 24 Februari 2024, dalam keadaan meninggal dunia. Penemuan Noel menandai berakhirnya operasi pencarian dan penyelamatan, dengan total 15 korban meninggal dan 17 korban selamat. Semua korban telah dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit terdekat untuk penanganan lebih lanjut.
Penyelidikan Penyebab Kecelakaan dan Sanksi bagi Perusahaan
Kepala Basarnas Pekanbaru, Budi Cahyadi, menyatakan bahwa proses pencarian dan penyelamatan telah selesai dengan ditemukannya seluruh korban. "Selain 15 korban meninggal dari 32 penumpang yang diangkut truk tersebut, tercatat 17 korban selamat," kata Budi Cahyadi kepada media di Pekanbaru, Senin.
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Riau, melalui Kepala Dinas Boby Rachmat, telah turun ke lokasi untuk menyelidiki kemungkinan adanya pelanggaran yang menyebabkan kecelakaan tersebut. Pihaknya bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk memeriksa status kepesertaan para korban.
Boby Rachmat menambahkan, "Jika ditemukan ada kesalahan, maka perusahaan terkait bisa diberi sanksi." Hasil penyelidikan akan menentukan apakah PT ERB akan dikenakan sanksi atas kecelakaan kerja yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa ini. Proses investigasi ini masih berlangsung untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan dan menentukan langkah-langkah pencegahan di masa mendatang.
Kondisi Korban dan Dukungan Pemerintah
Sebanyak 15 korban meninggal dunia akibat kecelakaan ini, sedangkan 17 orang lainnya berhasil diselamatkan. Korban yang selamat dan keluarga korban menerima dukungan dan perawatan medis yang dibutuhkan. Pemerintah daerah setempat juga memberikan bantuan dan dukungan kepada keluarga korban yang berduka.
Proses evakuasi korban dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk tim SAR gabungan, aparat kepolisian, dan tenaga medis. Kerja sama antar instansi ini sangat penting dalam menangani situasi darurat seperti ini dan memastikan semua korban mendapatkan penanganan yang tepat.
Kondisi para korban selamat bervariasi, beberapa mengalami luka ringan hingga sedang. Mereka mendapatkan perawatan medis di rumah sakit terdekat untuk memulihkan kondisi kesehatan mereka.
Langkah Pencegahan di Masa Mendatang
Tragedi ini menjadi pengingat penting akan pentingnya keselamatan kerja dan kepatuhan terhadap peraturan keselamatan dalam setiap kegiatan operasional perusahaan. Pemerintah daerah dan instansi terkait perlu melakukan evaluasi dan meningkatkan pengawasan terhadap perusahaan-perusahaan untuk mencegah kejadian serupa terjadi di masa mendatang.
Perusahaan juga perlu memastikan kendaraan yang digunakan dalam operasional perusahaan dalam kondisi prima dan layak jalan. Selain itu, pelatihan keselamatan kerja bagi karyawan juga sangat penting untuk meminimalisir risiko kecelakaan kerja.
Langkah-langkah pencegahan yang komprehensif perlu dilakukan untuk memastikan keselamatan pekerja dan mencegah tragedi serupa terjadi di masa depan. Hal ini mencakup peningkatan pengawasan, pelatihan keselamatan, dan pemeliharaan kendaraan yang memadai.
Semoga tragedi ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak agar senantiasa memprioritaskan keselamatan dan kesehatan kerja.