Kementerian Perhubungan akan panggil perusahaan terkait kecelakaan maut Ciawi
Kementerian Perhubungan akan memanggil perusahaan air minum dan operator transportasi terkait truk yang menyebabkan kecelakaan maut di gerbang tol Ciawi, Bogor, menewaskan delapan orang dan melukai sebelas lainnya.
![Kementerian Perhubungan akan panggil perusahaan terkait kecelakaan maut Ciawi](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/220149.050-kementerian-perhubungan-akan-panggil-perusahaan-terkait-kecelakaan-maut-ciawi-1.jpeg)
Kecelakaan maut terjadi di Gerbang Tol Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Selasa malam (1/5). Sebuah truk menabrak lima kendaraan lainnya, mengakibatkan delapan orang meninggal dunia dan sebelas lainnya luka-luka. Peristiwa nahas ini terjadi sekitar pukul 23.30 WIB.
Investigasi dan Pemanggilan Perusahaan
Menanggapi kejadian tersebut, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana memanggil perwakilan dari perusahaan air minum dan operator transportasi yang terkait dengan truk penyebab kecelakaan. Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Ahmad Yani, di Jakarta pada Rabu (2/5).
"Sebagai tindak lanjut, kami akan memanggil seluruh pimpinan perusahaan air minum dan operator angkutan barang yang terkait," ujar Yani. Meskipun demikian, beliau belum menjelaskan secara spesifik kapan pemanggilan tersebut akan dilakukan.
Kemenhub juga telah berkoordinasi dengan kepolisian setempat untuk mengumpulkan informasi dan memahami kronologi kejadian. Tujuannya adalah untuk menentukan langkah-langkah yang diperlukan guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Selain itu, Kemenhub akan melakukan pemeriksaan keselamatan dan menyebarluaskan pedoman keselamatan kepada semua perusahaan yang bergerak di bidang pengangkutan air minum di jalur Sukabumi-Jakarta.
Peningkatan Keselamatan dan Pengembangan Kapasitas Pengemudi
Kemenhub juga menekankan pentingnya peningkatan kapasitas pengemudi melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan. Para pengemudi akan dibimbing untuk memperoleh pengetahuan yang memadai tentang teknik mengemudi yang tepat dan pengecekan rem sebelum perjalanan. "Kami juga akan terus meningkatkan kapasitas pengemudi melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan, membimbing mereka untuk memperoleh pengetahuan yang memadai tentang teknik mengemudi yang tepat dan pengecekan rem sebelum perjalanan," tambah Yani.
Tidak hanya itu, Kemenhub juga menghimbau seluruh operator angkutan barang dan perusahaan terkait untuk memverifikasi kondisi pengemudi dan kendaraannya sebelum mengizinkan mereka beroperasi. Data dari Mitra Darat menunjukkan bahwa truk yang terlibat dalam kecelakaan, dengan nomor polisi B 9235 PYW, memiliki sertifikat pemeriksaan rutin yang masih berlaku hingga 11 Mei 2024.
Tim Analisa Kecelakaan Lalu Lintas
Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia (Korlantas Polri) telah menerjunkan tim analisa kecelakaan lalu lintas (TAA) ke lokasi kejadian. Tim ini terdiri dari 10 personel polisi lalu lintas dari Polri dan Polda Jawa Barat. Direktur Penegakan Hukum Korlantas, Brigjen Pol. Raden Slamet, menyatakan bahwa tim tersebut akan melakukan investigasi menyeluruh untuk mengungkap penyebab pasti kecelakaan.
"Tim analisa kecelakaan lalu lintas (TAA) telah dikerahkan ke lokasi kejadian untuk melakukan investigasi lebih lanjut," kata Brigjen Pol. Raden Slamet. Hasil investigasi ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai penyebab kecelakaan dan menjadi dasar untuk mengambil langkah-langkah pencegahan di kemudian hari.
Kesimpulan
Kecelakaan maut di Gerbang Tol Ciawi menjadi sorotan dan mendorong Kemenhub untuk melakukan berbagai langkah, mulai dari memanggil perusahaan terkait hingga meningkatkan keselamatan dan kapasitas pengemudi. Investigasi menyeluruh diharapkan dapat mencegah kejadian serupa dan meningkatkan keselamatan di jalan raya.