Kecelakaan Maut GT Ciawi: Kemenhub Panggil Operator Angkutan & Investigasi Mendalam Dilakukan
Kecelakaan beruntun di GT Ciawi menewaskan 8 orang dan melukai 11 lainnya, mendorong Kemenhub untuk memanggil operator angkutan dan Korlantas Polri untuk melakukan investigasi menyeluruh guna mencegah kejadian serupa.
Kecelakaan Maut di GT Ciawi: Delapan Meninggal Dunia
Kecelakaan beruntun yang terjadi di Gerbang Tol (GT) Ciawi, Kota Bogor, Jawa Barat pada Selasa malam (4/2) telah mengakibatkan delapan orang meninggal dunia dan sebelas lainnya mengalami luka-luka. Peristiwa nahas ini melibatkan sebuah truk pengangkut galon air minum dan lima kendaraan minibus. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) langsung bergerak cepat menindaklanjuti kejadian ini.
Langkah Kemenhub: Pemanggilan Operator & Inspeksi Keselamatan
Sebagai respon atas tragedi tersebut, Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Ahmad Yani, mengumumkan rencana pemanggilan terhadap pimpinan perusahaan air minum dan operator angkutan barang yang terlibat. Meskipun jadwal pemanggilan belum ditentukan, Yani menegaskan bahwa langkah ini akan segera dilakukan. Kemenhub berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengumpulkan data dan kronologi kecelakaan guna proses pembinaan lebih lanjut.
Selain pemanggilan, Kemenhub juga berencana melakukan inspeksi keselamatan dan sosialisasi manajemen keselamatan di perusahaan-perusahaan pengangkut air minum yang beroperasi di jalur Sukabumi-Jakarta. Upaya pembinaan terhadap pengemudi melalui pelatihan mengemudi yang benar dan pengecekan rem sebelum perjalanan juga akan ditingkatkan. Hal ini bertujuan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.
Kondisi Kendaraan & Pengemudi: Uji Berkala & Pemeriksaan
Truk yang terlibat kecelakaan, dengan nomor polisi B 9235 PYW, memiliki status uji berkala yang masih berlaku hingga 11 Mei 2025, berdasarkan data Mitra Darat. Kemenhub menekankan pentingnya perusahaan angkutan barang untuk memastikan kondisi kendaraan dan pengemudi dalam keadaan prima sebelum beroperasi, guna meminimalisir risiko kecelakaan.
Investigasi Korlantas Polri: Tim TAA Dikerahkan
Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri turut serta dalam penyelidikan kecelakaan ini. Tim Traffic Accident Analysis (TAA) telah dikerahkan ke lokasi kejadian untuk menyelidiki penyebab kecelakaan secara mendalam. Tim gabungan dari Korlantas Polri dan Polda Jawa Barat, berjumlah sepuluh personel, akan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kecelakaan.
Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri, Brigjen Pol. Raden Slamet Santoso, menyatakan bahwa tim TAA akan bekerja untuk memastikan penyebab kecelakaan, meskipun olah TKP awal telah dilakukan pada malam kejadian. Hasil investigasi dari tim TAA ini sangat penting untuk menentukan langkah-langkah pencegahan di masa depan.
Kesimpulan: Upaya Pencegahan Kecelakaan di Masa Mendatang
Kecelakaan maut di GT Ciawi menjadi sorotan dan mendorong langkah cepat dari Kemenhub dan Korlantas Polri. Pemanggilan operator, inspeksi keselamatan, dan investigasi mendalam diharapkan dapat mengungkap penyebab pasti kecelakaan dan menghasilkan langkah-langkah konkret untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Fokus pada pembinaan pengemudi, pemeriksaan berkala kendaraan, dan penerapan manajemen keselamatan yang ketat menjadi kunci utama dalam meningkatkan keselamatan di jalan raya.