Transaksi Digital Indonesia Melonjak: 1,82 Miliar Transaksi Mobile Banking di Januari 2025!
Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan pesat transaksi keuangan digital di Indonesia pada Januari 2025, terutama melalui aplikasi mobile yang mencapai 1,82 miliar transaksi.

Bank Indonesia (BI) mengumumkan pertumbuhan signifikan dalam transaksi keuangan digital di Indonesia selama Januari 2025. Data yang dirilis menunjukkan lonjakan transaksi, terutama melalui aplikasi mobile, yang mencapai angka fantastis: 1,82 miliar transaksi. Pertumbuhan ini menunjukkan tren positif adopsi teknologi digital dalam sistem keuangan nasional.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, mengonfirmasi angka tersebut dalam pernyataan resminya. Ia menjelaskan bahwa volume transaksi aplikasi mobile mencapai 1.824 juta transaksi pada Januari 2025. Sementara itu, transaksi melalui kanal internet mencapai 202 juta transaksi pada bulan yang sama. Kedua angka ini menunjukkan peningkatan yang luar biasa dibandingkan periode sebelumnya.
Pertumbuhan ini didorong oleh berbagai faktor, termasuk peningkatan literasi digital, perluasan akses internet, dan inovasi layanan keuangan digital yang semakin mudah diakses oleh masyarakat. Kepercayaan masyarakat terhadap keamanan dan kenyamanan transaksi digital juga menjadi faktor penting dalam mendorong pertumbuhan ini. Ke depannya, BI akan terus berupaya untuk meningkatkan keamanan dan stabilitas sistem pembayaran digital di Indonesia.
Pertumbuhan Pesat Transaksi Digital dan Infrastruktur yang Andal
Gubernur BI, Perry Warjiyo, menambahkan bahwa transaksi digital melalui aplikasi mobile dan internet mengalami peningkatan yang signifikan. Transaksi mobile meningkat sebesar 29,7 persen year on year (yoy), sementara transaksi internet naik 19,8 persen (yoy). Pertumbuhan ini berkontribusi pada peningkatan total volume transaksi pembayaran digital nasional sebesar 35,3 persen (yoy), mencapai 3,5 miliar transaksi pada Januari 2025.
Lebih lanjut, Perry Warjiyo juga menyampaikan data mengenai transaksi BI-FAST yang mencapai 338,5 juta transaksi, atau tumbuh 41,5 persen (yoy), dengan nilai transaksi mencapai Rp870,9 triliun. Meskipun terdapat penurunan volume transaksi BI-RTGS sebesar 9 persen (yoy) menjadi 799,3 ribu transaksi dengan nilai Rp15.880 triliun, kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital secara keseluruhan tetap positif.
BI mencatat peningkatan ini sebagai bukti dari sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal. Hal ini juga menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan digital Indonesia yang semakin meningkat. Keberhasilan ini merupakan hasil dari kerja keras berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga keuangan, dan penyedia layanan teknologi.
Stabilitas Sistem Pembayaran dan Penguatan Ekosistem Digital
Perry Warjiyo menekankan pentingnya stabilitas sistem pembayaran nasional yang didukung oleh infrastruktur yang stabil dan struktur industri yang sehat. Interkoneksi antar pelaku dalam sistem pembayaran terus menguat, diikuti oleh perluasan ekosistem Ekonomi Keuangan Digital (EKD). Transaksi pembayaran berbasis Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP) juga meningkat seiring dengan peningkatan adopsi.
Dari sisi infrastruktur, BI memastikan kelancaran dan keandalan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (SPBI), serta kecukupan pasokan uang dalam jumlah dan kualitas yang memadai. Hal ini menunjukkan komitmen BI dalam menjaga stabilitas dan keamanan sistem keuangan digital Indonesia. Ke depannya, BI akan terus berinovasi dan meningkatkan kualitas layanan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital yang berkelanjutan.
Pertumbuhan jumlah uang kartal yang diedarkan juga menunjukkan tren positif, meningkat 11 persen (yoy) menjadi Rp1.127,6 triliun. Semua indikator ini menunjukkan kesehatan ekonomi digital Indonesia dan menunjukkan potensi pertumbuhan yang signifikan di masa mendatang.
Secara keseluruhan, data yang dirilis BI menunjukkan tren positif dalam pertumbuhan transaksi keuangan digital di Indonesia. Pertumbuhan ini menunjukkan potensi besar ekonomi digital Indonesia dan peran penting teknologi dalam mendorong inklusi keuangan dan pertumbuhan ekonomi nasional. BI akan terus memantau perkembangan dan memastikan stabilitas sistem pembayaran untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital yang berkelanjutan.