Tren Positif: Anak Muda Kotawaringin Timur Gemar Berwirausaha
Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mengalami tren positif dengan meningkatnya minat anak muda untuk berwirausaha, membuka peluang ekonomi baru bagi daerah tersebut.

Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, tengah merasakan angin segar dengan meningkatnya minat anak muda untuk terjun ke dunia bisnis. Fenomena ini ditandai dengan semakin banyaknya generasi muda yang memulai usaha sendiri, baik secara online maupun offline. Hal ini menunjukkan pergeseran pola pikir, dari yang sebelumnya mungkin merasa ragu, kini anak muda Kotim justru bangga memiliki usaha mandiri.
Salah satu contohnya adalah Rina, mahasiswi di Sampit yang memulai usaha kuliner online bersama teman-temannya. Usaha makanan dan minuman ini dijalankan secara fleksibel, tanpa mengganggu kegiatan perkuliahan. Selama Ramadhan, Rina dan teman-temannya fokus berjualan kue dan minuman, memanfaatkan momen peningkatan permintaan pasar. Kisah Rina ini merepresentasikan tren positif yang tengah berkembang di Kotim.
Tren ini bukan hanya cerita individu. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kotim menunjukkan adanya peningkatan jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang berusaha sendiri. Meskipun lapangan pekerjaan utama masih didominasi sektor pertanian (45,14 persen), sektor perdagangan, rumah makan, dan jasa akomodasi menunjukkan angka yang signifikan (43,14 persen), menandakan geliat usaha yang semakin berkembang. Hal ini menunjukkan potensi ekonomi baru yang tengah tumbuh di Kotim.
Anak Muda Kotim: Pelaku Usaha Masa Depan
Data BPS Kotim tahun 2024 menunjukkan bahwa 23,55 persen penduduk berusia 15 tahun ke atas bekerja sendiri, menunjukkan peningkatan minat berwirausaha. Angka ini, meskipun masih di bawah jumlah buruh/karyawan (48,24 persen), menunjukkan tren positif yang patut diapresiasi. Kepala BPS Kotim, Eddy Surahman, optimistis tren ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah dan membuka lapangan kerja baru.
"Hal ini menunjukkan mulai tertariknya masyarakat untuk mengembangkan usaha sendiri atau berwirausaha sendiri. Jika tren ini bisa terus dikembangkan akan memberikan dampak perekonomian yang lebih kuat dan pembukaan lapangan usaha yang lebih luas untuk penduduk di Kabupaten Kotawaringin Timur," kata Eddy Surahman.
Lebih lanjut, Eddy Surahman menekankan pentingnya pengembangan tren ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan di Kotim. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, sangat krusial untuk memastikan keberlanjutan usaha-usaha baru ini.
Tidak hanya dari sisi data, peningkatan minat berwirausaha juga terlihat dari banyaknya remaja yang berjualan di pasar Ramadhan di Sampit. Hal ini menunjukkan kreativitas dan inisiatif anak muda Kotim dalam memanfaatkan peluang usaha.
Dukungan Hipmi Kotim untuk Pengusaha Muda
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kotim turut berperan aktif dalam membina dan mendorong para pengusaha muda. Ketua Hipmi Kotim, Wawan Setiawan, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai kegiatan untuk mendukung para pengusaha muda, seperti bazar UMKM dan Sampit Muslim Festival.
Wawan mengakui bahwa masih ada sebagian anak muda yang ragu untuk memulai usaha. Oleh karena itu, Hipmi Kotim berupaya memberikan pembinaan dan motivasi agar para pemuda Kotim lebih percaya diri untuk berwirausaha. Hipmi juga berperan dalam memvalidasi pola pikir pengusaha muda agar mereka lebih bersemangat dan berani mengambil risiko.
"Kami mencoba mendorong minat berusaha, supaya jangan mereka sampai ragu. Hipmi ini tempat memvalidasi mind set (pola pikir) pengusaha muda agar mereka bersemangat," ujar Wawan.
Wawan berharap agar pemuda Kotim tidak ragu untuk menjadi pengusaha, karena peluang usaha masih sangat terbuka lebar. Dengan berwirausaha, diharapkan dapat meningkatkan perekonomian keluarga dan masyarakat secara keseluruhan. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah daerah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis UMKM.
Secara keseluruhan, tren positif minat berwirausaha di kalangan anak muda Kotim menunjukkan potensi ekonomi yang menjanjikan. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan organisasi seperti Hipmi, diharapkan tren ini akan terus berkembang dan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Kotim.