Tren Positif Sektor Ritel Bali: Indeks Meningkat, Konsumen Optimis
Bank Indonesia (BI) Bali melaporkan indeks sektor ritel di Bali terus meningkat dan konsumen optimis, didorong oleh pertumbuhan ekonomi dan peningkatan daya beli, diperkirakan berlanjut hingga semester I 2025.

Kabar baik datang dari sektor ritel di Bali! Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali mengumumkan indeks sektor ritel Pulau Dewata masih terus menanjak dan berada dalam tren positif. Hal ini ditopang oleh ekspektasi konsumen yang sangat optimis. Laporan ini dikeluarkan pada Selasa, 21 Januari, di Denpasar.
Kepala BI Bali, Erwin Soeriadimadja, menyatakan kinerja penjualan eceran di Bali konsisten berada di atas 100, menunjukkan level optimistis yang tinggi. Tren positif ini diperkirakan berlanjut, setidaknya hingga semester pertama 2025.
Data dari survei penjualan eceran menunjukkan keyakinan pelaku usaha terhadap pertumbuhan penjualan jangka pendek dan menengah sangat kuat. Dari 100 responden penjual eceran di Denpasar dan sekitarnya, indeks penjualan mencapai angka 188, meningkat dari 180 pada periode sebelumnya. Angka ini menunjukkan optimisme yang tinggi di sektor ritel Bali.
Kinerja positif ini melanjutkan tren penjualan riil pada Desember 2024 yang mencapai indeks 118,2. Pertumbuhan ini didorong oleh beberapa faktor kunci. Salah satunya adalah pertumbuhan ekonomi Bali yang solid dan peningkatan daya beli masyarakat, yang didukung kebijakan pemerintah, terutama di akhir tahun.
Salah satu contoh kebijakan pemerintah yang efektif adalah penurunan tarif tiket pesawat sebesar 10 persen selama Natal dan Tahun Baru. Kebijakan ini terbukti menjadi katalis peningkatan konsumsi di Bali. Hal ini sejalan dengan data Bandara I Gusti Ngurah Rai yang mencatat 1,07 juta wisatawan (nusantara dan asing) pada Desember 2024, meningkat 4,7 persen.
Peningkatan penjualan ritel di akhir 2024 terlihat merata di berbagai kelompok produk, termasuk peralatan informasi dan komunikasi, bahan bakar kendaraan bermotor, sandang, makanan dan minuman, barang budaya dan rekreasi, serta suku cadang. Ini menunjukkan peningkatan konsumsi yang menyeluruh, bukan hanya di sektor tertentu.
BI Bali juga mencatat indeks ekspektasi konsumen hingga semester I 2025 diperkirakan tetap optimis (di atas 100), tepatnya di angka 146,3. Optimisme ini didorong oleh faktor-faktor seperti ketersediaan lapangan kerja, kegiatan usaha, dan penghasilan masyarakat.
Secara keseluruhan, sektor ritel Bali menunjukkan kinerja yang sangat positif dan menjanjikan. Tren ini didukung oleh berbagai faktor, mulai dari pertumbuhan ekonomi yang kuat hingga kebijakan pemerintah yang tepat sasaran. Prospek jangka pendek dan menengah untuk sektor ritel di Bali terlihat cerah.