Trivia: Pentingnya Komunikasi Efektif! UMPR Gelar Pelatihan Komunikasi Farmasi untuk Tenaga Medis RS di Palangka Raya
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR) sukses menggelar pelatihan komunikasi farmasi bagi tenaga medis RS, demi tingkatkan pelayanan pasien. Simak dampaknya!

Akademisi dari Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR) baru-baru ini sukses menyelenggarakan pelatihan penting. Kegiatan ini fokus pada peningkatan kemampuan komunikasi efektif bagi tenaga farmasi di Rumah Sakit Islam (RSI) PKU Muhammadiyah Palangka Raya. Pelatihan ini diadakan pada awal Agustus, bertujuan utama untuk mengoptimalkan pelayanan pasien.
Inisiatif ini merupakan bagian dari program Pengabdian Masyarakat UMPR, yang dirancang untuk memperkuat keterampilan komunikasi. Ketua Tim Pengmas Dosen Prodi Farmasi UMPR, Husna Fauzia MSFarm, menjelaskan bahwa pelatihan ini sangat krusial. Tujuannya adalah memastikan informasi obat tersampaikan dengan jelas dan efektif kepada setiap pasien.
Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh berbagai tantangan yang dihadapi tenaga farmasi dalam praktik sehari-hari. Mulai dari penyampaian yang kurang jelas hingga penggunaan istilah medis yang membingungkan seringkali menjadi kendala. Komunikasi yang baik antara farmasi dan pasien memiliki peran besar dalam keberhasilan pengobatan secara keseluruhan.
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kefarmasian
Pelatihan ini berangkat dari observasi bahwa tenaga farmasi sering menghadapi kendala dalam menyampaikan informasi obat. Tantangan tersebut meliputi penyampaian yang kurang jelas, penggunaan istilah medis yang membingungkan, serta keterbatasan waktu. Padahal, komunikasi yang efektif antara tenaga kefarmasian dan pasien sangat esensial untuk mendukung keberhasilan terapi.
Menyadari urgensi tersebut, tim Pengabdian Masyarakat UMPR berupaya meningkatkan kapasitas peserta. Mereka menghadirkan narasumber kompeten, Nisa Rahimia, seorang public speaker bersertifikasi BNSP. Kehadiran Nisa Rahimia diharapkan dapat memberikan pemahaman mendalam tentang teknik komunikasi yang empatik dan mudah dipahami.
Materi yang disampaikan oleh narasumber meliputi teknik komunikasi empatik dan sederhana dalam praktik pelayanan kefarmasian. Pendekatan ini penting agar tenaga farmasi dapat menjelaskan informasi obat dengan cara yang ramah dan tidak membingungkan. Tujuannya adalah agar pasien dapat memahami instruksi pengobatan dengan lebih baik.
Dampak Positif bagi Pasien dan Rumah Sakit
Kegiatan pelatihan ini diharapkan memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan mutu komunikasi antara tenaga farmasi dan pasien. Dengan penyampaian yang lebih jelas, empatik, dan mudah dipahami, pasien akan merasa lebih nyaman. Pemahaman yang lebih baik tentang pengobatan juga akan tercapai, sehingga meningkatkan kepatuhan pasien.
Pada akhirnya, peningkatan kualitas komunikasi ini akan membantu mencapai hasil terapi yang lebih optimal bagi pasien. Pasien yang memahami regimen pengobatannya cenderung lebih patuh, yang secara langsung berkorelasi dengan efektivitas pengobatan. Ini merupakan langkah maju dalam pelayanan kesehatan berorientasi pasien.
Melalui kegiatan ini, tim pengmas Prodi Farmasi UMPR ingin mendorong pelayanan kefarmasian yang lebih efektif. Pelayanan yang berorientasi pada kebutuhan pasien akan menciptakan pengalaman yang lebih positif. Peningkatan keterampilan komunikasi ini diharapkan dapat menciptakan pelayanan yang lebih humanis dan profesional.
Selain itu, inisiatif ini juga berpotensi memperkuat citra positif Rumah Sakit Islam PKU Muhammadiyah Palangka Raya. Rumah sakit akan dikenal sebagai penyedia layanan kesehatan yang tidak hanya profesional, tetapi juga peduli terhadap kebutuhan pasien. Hal ini sejalan dengan visi rumah sakit untuk memberikan pelayanan terbaik.