UGM Kembangkan Alat Periksa Kesehatan Anak Berbasis AI: Lebih Cepat, Akurat, dan Ramah Anak
Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi UGM menciptakan alat periksa kesehatan anak berbasis AI yang terintegrasi, meningkatkan efisiensi dan kenyamanan pasien.

Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI) Fakultas Tekniknya, baru-baru ini mengembangkan sebuah inovasi yang signifikan dalam dunia kesehatan anak: alat pemeriksaan kesehatan berbasis kecerdasan buatan (AI). Inovasi ini diluncurkan di Yogyakarta pada 15 Maret dan diresmikan di Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM pada 5 Desember 2024. Alat ini tidak hanya mempercepat proses pemeriksaan, tetapi juga meningkatkan akurasi dan kenyamanan bagi anak-anak yang menjalani pemeriksaan kesehatan.
Alat ukur terpadu ini menggabungkan fungsi penimbangan, pengukuran suhu, dan tinggi badan dalam satu perangkat berbasis mikrokontroler. Desainnya yang ramah anak bertujuan untuk meminimalisir rasa takut atau cemas yang sering dialami anak-anak saat menjalani pemeriksaan medis. "Pada alat ukur terpadu, kami menggabungkan fungsi penimbangan, pengukuran suhu, dan tinggi badan berbasis mikrokontroler, dengan desain ramah anak," ujar Rahmat Widadi, salah satu peneliti dari DTETI UGM. Inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi pemeriksaan kesehatan di poliklinik anak.
Keunggulan utama dari alat ini terletak pada integrasi teknologi AI yang memungkinkan analisis data kesehatan secara real-time. Data yang diperoleh langsung terintegrasi dengan rekam medis elektronik di rumah sakit, sehingga memudahkan tenaga medis dalam memantau perkembangan kesehatan pasien. Selain itu, sistem ini juga menawarkan sistem antrean yang lebih informatif dan ramah pengguna, membuat pengalaman medis lebih nyaman bagi anak-anak dan orang tua mereka.
Sistem Pendaftaran dan CRM Berbasis AI
Tidak hanya alat pemeriksaan kesehatan anak, tim DTETI UGM juga mengembangkan sistem pendaftaran dan Customer Relationship Management (CRM) berbasis AI untuk rumah sakit. Sistem ini menawarkan berbagai fitur canggih, termasuk pra-pendaftaran pasien, penentuan prioritas layanan berdasarkan riwayat kesehatan, serta optimalisasi interaksi pasien dengan tenaga medis. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi administrasi dan kepuasan pasien.
Syukron Abu Ishaq Alfarozi, peneliti lain dari tim DTETI UGM, menjelaskan bahwa sistem ini dirancang untuk memberikan rekomendasi, menilai urgensi medis, dan mengatur prioritas layanan berdasarkan riwayat kesehatan pasien. Penelitian ini melibatkan 14 mahasiswa Program Doktor Teknik Elektro DTETI. "Sistem ini mencoba untuk memfasilitasi pra-pendaftaran pasien yang lebih modern dan efisien, serta mengoptimalkan manajemen interaksi pasien," kata Syukron.
Dengan adanya sistem ini, diharapkan proses administratif di rumah sakit dapat dipercepat, meningkatkan kepuasan pasien, dan pada akhirnya memperbaiki kualitas layanan kesehatan secara keseluruhan. Integrasi antara alat pemeriksaan kesehatan anak dan sistem CRM berbasis AI ini menunjukkan komitmen UGM dalam memanfaatkan teknologi terkini untuk meningkatkan layanan kesehatan di Indonesia.
Manfaat dari inovasi ini meliputi:
- Peningkatan efisiensi dan akurasi pemeriksaan kesehatan anak.
- Pengalaman medis yang lebih nyaman bagi anak-anak.
- Analisis data kesehatan real-time dan integrasi dengan rekam medis elektronik.
- Sistem antrean yang lebih informatif dan ramah pengguna.
- Pra-pendaftaran pasien yang lebih modern dan efisien.
- Optimalisasi manajemen interaksi pasien dengan tenaga medis.
- Peningkatan kepuasan pasien dan kualitas layanan kesehatan.
Inovasi ini merupakan bukti nyata bagaimana teknologi AI dapat diaplikasikan untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan, khususnya bagi anak-anak. Semoga inovasi ini dapat diadopsi oleh lebih banyak rumah sakit di Indonesia, sehingga semakin banyak anak-anak yang dapat merasakan manfaatnya.