Uji Coba Shuttle Bus Wisata Terintegrasi di Kota Batu: Lima Hari Jelang Lebaran
Polres Batu akan menguji coba shuttle bus wisata terintegrasi selama lima hari mulai 2 April 2025 untuk mengukur efektivitas dan minat wisatawan, dengan rute yang mencakup berbagai destinasi populer.

Kepolisian Resor (Polres) Batu, Jawa Timur, akan menggelar uji coba shuttle bus sebagai angkutan wisata terintegrasi selama lima hari, tepatnya pada 2-7 April 2025. Uji coba ini dimulai pada hari kedua Lebaran. Langkah ini diambil untuk mengukur efektivitas angkutan tersebut terhadap lalu lintas dan minat wisatawan di Kota Batu. Kepala Polres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata, menjelaskan bahwa pada tahap awal, hanya satu unit shuttle bus yang akan dioperasikan.
"Untuk uji coba angkutan ini (shuttle bus) dilaksanakan mulai hari kedua Lebaran pada 2 April sampai 7 April 2025," jelas AKBP Andi Yudha Pranata dalam keterangannya di Kota Batu, Senin.
Tujuan utama uji coba ini adalah untuk melihat sejauh mana shuttle bus dapat mengatasi permasalahan lalu lintas di Kota Batu selama periode ramai pengunjung, serta mengukur tingkat kepuasan dan minat wisatawan terhadap moda transportasi baru ini. Hasil uji coba ini akan menjadi pertimbangan dalam pengembangan sistem transportasi wisata Kota Batu ke depannya.
Rute dan Integrasi Destinasi Wisata
Rute uji coba shuttle bus direncanakan akan mencakup berbagai lokasi penting di Kota Batu, mulai dari restoran dan rumah makan, hotel, toko oleh-oleh, hingga destinasi wisata utama. Kapolres menjelaskan bahwa simulasi awal akan dilakukan secara mandiri, namun ke depannya akan melibatkan pihak swasta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
"Simulasi sementara masih mandiri, nanti kami CSR. Kalau berhasil dan penggunanya banyak, kami secara pararel menghitung (kebutuhan angkutan)," ujar AKBP Andi Yudha Pranata.
Penyesuaian rute dan jam operasional shuttle bus juga menjadi fokus utama. Pihak kepolisian berupaya agar jam operasional angkutan tersebut selaras dengan jam buka berbagai destinasi wisata, sehingga wisatawan tidak perlu kecewa karena keterbatasan akses transportasi.
"Penentuan jam operasional ini kami coba rumuskan lebih lanjut karena setiap wahana berbeda jam bukanya," tambahnya.
Destinasi Prioritas dan Integrasi Sistem
Dalam menentukan rute, Polres Batu juga mempertimbangkan data kunjungan wisatawan ke berbagai destinasi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batu dalam publikasi "Kota Batu Dalam Angka 2025", terdapat lima lokasi wisata dengan jumlah pengunjung terbanyak pada tahun 2024, yaitu Alun-Alun Kota Batu (2,3 juta pengunjung), Jatim Park I (752.484 pengunjung), Jatim Park II (737.738 pengunjung), Jatim Park III (523.479 pengunjung), dan Taman Rekreasi Selecta (487.582 pengunjung).
Data ini akan menjadi acuan dalam merancang rute yang efisien dan efektif, memastikan shuttle bus dapat menjangkau destinasi wisata paling populer dan memudahkan akses bagi wisatawan. Integrasi sistem transportasi menjadi kunci keberhasilan program ini.
"Jadi semuanya harus terintegrasi, mana wahana yang kunjungannya paling tinggi," tegas AKBP Andi Yudha Pranata.
Uji coba ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang komprehensif mengenai kebutuhan dan efektivitas angkutan wisata terintegrasi di Kota Batu, sehingga dapat menjadi dasar pengembangan sistem transportasi yang lebih baik di masa mendatang. Integrasi berbagai destinasi wisata yang populer menjadi fokus utama dalam uji coba ini.