Ulama Mesir di Haul Pendiri Yayasan Khadijah: Teladan Kejujuran dan Peran Perempuan
Empat ulama Mesir hadir di Haul ke-30 KH Abdul Wahab Turcham di Surabaya, menekankan pentingnya kejujuran, pengendalian diri, dan peran penting perempuan dalam sejarah Islam dan pembangunan bangsa.

Surabaya, 27 Januari 2024 – Empat ulama terkemuka Mesir, Syeikh Abdul Aziz Asy Syahawi, Prof. Dr. Syeikh Muhammad Mehanna, Prof. Dr. Syeikh Yusri Rusydi, dan Syeikh Muhammad Ahmad Mabrouk Al Hasany, turut hadir dalam Haul ke-30 Pendiri Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial NU Khadijah, KH Abdul Wahab Turcham, di Surabaya. Kehadiran para ulama ini memberikan warna dan pesan berharga bagi para hadirin.
Para ulama Mesir tersebut hadir untuk memberi ceramah dan pemahaman agama. Prof. Dr. Syeikh Muhammad Mehanna, misalnya, menyoroti lima tokoh kunci peradaban Islam awal: Rasulullah SAW, Abu Bakar Ash Shiddiq RA, Khadijah RA, Ali bin Abi Thalib RA, dan Bilal bin Rabah. Beliau menekankan keteladanan mereka dalam kejujuran, sebuah sifat penting yang perlu diteladani.
Penjelasan Syeikh Mehanna lebih lanjut mengenai tokoh-tokoh tersebut. Abu Bakar Ash Shiddiq dikenal karena keimanannya yang teguh dan perannya dalam menyatukan umat Islam. Khadijah, istri Rasulullah, memberikan dukungan luar biasa di masa awal dakwah. Ali bin Abi Thalib, dikenal akan keilmuan dan keberaniannya. Sementara Bilal bin Rabah, seorang mantan budak, menunjukkan keteguhan imannya yang luar biasa.
Pesan moral juga disampaikan oleh Syeikh Abdul Aziz Asy Syahawi, yang menekankan pentingnya mengendalikan nafsu dan amarah. Beliau mengutip hadits Nabi Muhammad SAW, "La taghdob walakal jannah" (Jangan kamu marah, maka bagimu surga). Pengendalian diri, menurut beliau, merupakan kunci menuju kebahagiaan.
Sementara itu, Prof. Dr. Syeikh Yusri Rusydi, seorang dokter bedah, menyampaikan pesan inspiratif tentang empat perempuan mulia: Khadijah binti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad, Maryam binti Imran, dan Asiyah binti Muzahim. Beliau menghubungkan pentingnya pendidikan perempuan dengan kemajuan bangsa.
Ketua Pembina Yayasan Khadijah, Khofifah Indar Parawansa, menjelaskan bahwa para ulama Mesir awalnya diundang untuk konferensi internasional di Islamic Center, namun juga dijadwalkan untuk hadir di haul tersebut. Khofifah mengapresiasi pesan-pesan para ulama tentang kejujuran, toleransi, moderasi, dan pentingnya akhlak mulia.
Sebagai contoh nyata akhlak mulia, Khofifah mencontohkan istri Prof. Dr. Syeikh Yusri Rusydi yang dengan penuh hormat mencium tangan para perempuan senior yang hadir. Hal ini menunjukkan teladan nyata akhlak yang diajarkan dalam Islam. Acara haul ini tidak hanya menjadi peringatan, namun juga menjadi pembelajaran berharga tentang nilai-nilai luhur Islam.