Unand: Pelopor Kampus Berdampak, Apresiasi Kemdiktisaintek
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengapresiasi Universitas Andalas sebagai kampus pelopor yang berkontribusi aktif dalam menyelesaikan masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Padang, 13 April 2024 - Universitas Andalas (Unand) mendapat apresiasi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) atas perannya sebagai kampus berdampak. Unand dinilai aktif berkontribusi dalam menyelesaikan berbagai permasalahan sosial, ekonomi, dan lingkungan, baik di tingkat lokal maupun global. Apresiasi ini diberikan langsung oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbudristek, Khairul Munadi, saat kunjungannya ke Padang.
Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbudristek, Khairul Munadi, "Kampus berdampak merupakan konsep visioner, dan Unand telah menjadi salah satu perguruan tinggi yang berhasil mewujudkannya. Praktik-praktik terbaik Unand dapat dijadikan contoh bagi perguruan tinggi lain di Indonesia."
Konsep kampus berdampak, lanjut Munadi, harus diwujudkan dalam program nyata yang selaras dengan kebutuhan lokal dan berkontribusi global. Hal ini sejalan dengan empat pilar pendidikan tinggi yang menjadi landasan Kemdikbudristek: akses, mutu, relevansi, dan dampak. Pilar dampak, yang baru ditambahkan, bertujuan untuk menyusun pengembangan pendidikan tinggi secara lebih sistematis dan terukur, menjawab tantangan zaman dan kompleksitas pembangunan.
Unand: Simbol Kemajuan Pendidikan Tinggi di Indonesia Barat
Khairul Munadi juga memuji peran penting Unand sebagai kampus tertua di luar Pulau Jawa. Unand dianggap sebagai simbol kemajuan pendidikan tinggi di Indonesia bagian barat. "Saya yakin Unand, bersama perguruan tinggi lain di Indonesia, akan menjadi aktor utama dalam mendorong Indonesia menuju visi 2045," tambahnya.
Lebih lanjut, Munadi menjelaskan bahwa konsep kampus berdampak sejalan dengan paradigma 'rahmatan lil 'alamin', atau kasih sayang bagi semesta alam. Kampus, menurutnya, harus bermanfaat bagi seluruh makhluk hidup, baik di tingkat lokal, nasional, maupun global.
Gagasan ini akan menjadi salah satu agenda kampanye Kemdikbudristek untuk menunjukkan kontribusi nyata perguruan tinggi kepada masyarakat, tidak hanya melalui angka-angka statistik, tetapi juga melalui transformasi nyata di lapangan.
Sebagai contoh nyata, Munadi mencontohkan sinergi antara kampus dan pemerintah daerah dalam meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi di daerah tertinggal, seperti di Kepulauan Mentawai. Ia menekankan bahwa peningkatan APK tidak hanya dapat dicapai melalui beasiswa, tetapi juga membutuhkan kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan sektor swasta.
Praktik Nyata Kampus Berdampak Unand
Universitas Andalas telah menunjukkan komitmennya terhadap konsep kampus berdampak melalui berbagai program dan kegiatan. Beberapa contohnya termasuk:
- Kerja sama dengan pemerintah daerah dalam program peningkatan kualitas pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.
- Penelitian dan pengembangan yang berfokus pada permasalahan lokal dan nasional.
- Pengabdian masyarakat yang berkelanjutan dan berdampak luas.
- Kolaborasi dengan sektor swasta dalam pengembangan ekonomi lokal dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dengan berbagai upaya tersebut, Unand telah memberikan kontribusi signifikan terhadap pembangunan Indonesia, khususnya di wilayah Sumatera Barat dan sekitarnya. Hal ini menjadikan Unand sebagai contoh nyata bagaimana perguruan tinggi dapat berperan aktif dalam menyelesaikan permasalahan sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Ke depan, diharapkan lebih banyak perguruan tinggi di Indonesia yang dapat mengikuti jejak Unand dalam menerapkan konsep kampus berdampak. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pendidikan tinggi di Indonesia tidak hanya menghasilkan lulusan yang berkualitas, tetapi juga berkontribusi nyata terhadap kemajuan bangsa dan negara.