USK dan BI Aceh Jalin Kerja Sama Kembangkan Ekosistem Kewirausahaan
Universitas Syiah Kuala (USK) dan Bank Indonesia (BI) Aceh sepakat mengembangkan ekosistem kewirausahaan berkelanjutan di Aceh, melalui pelatihan, penguatan UMKM berbasis teknologi, dan riset bersama.

Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Aceh resmi menjalin kerja sama untuk mengembangkan ekosistem kewirausahaan yang berkelanjutan di Aceh. Kerja sama ini diresmikan pada Sabtu, 17 Mei 2023, di Banda Aceh, melalui pertemuan antara Rektor USK, Marwan, dan Kepala Perwakilan BI Provinsi Aceh, Agus Chusaini.
Kerja sama ini menjawab kebutuhan mendesak akan pengembangan ekonomi kerakyatan di Aceh. Inisiatif ini dilatarbelakangi oleh komitmen USK dalam mendukung pembangunan ekonomi daerah melalui pengembangan kewirausahaan, serta peran BI dalam mendorong terbentuknya wirausaha yang produktif dan inovatif, khususnya di era ekonomi digital. Kolaborasi ini diharapkan akan memberikan dampak positif bagi mahasiswa, UMKM, dan perekonomian Aceh secara keseluruhan.
Rektor USK, Marwan, menekankan bahwa pengembangan kewirausahaan merupakan prioritas strategis USK. Beliau menyatakan, "Pengembangan kewirausahaan merupakan salah satu prioritas strategis USK dalam mendukung pembangunan ekonomi daerah." Banyak mahasiswa USK telah memulai usaha sejak kuliah, dan banyak pula alumni yang sukses berkarier di dunia usaha. Oleh karena itu, kerja sama dengan BI dinilai sebagai langkah penting untuk menciptakan sinergi yang lebih konkret dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kewirausahaan yang inklusif dan berkelanjutan di Aceh.
Kerja Sama Pengembangan Kewirausahaan USK dan BI Aceh
Kolaborasi antara USK dan BI Aceh akan fokus pada beberapa program unggulan. Pelatihan kewirausahaan akan diberikan kepada mahasiswa dan masyarakat untuk meningkatkan kompetensi dan pengetahuan mereka dalam berwirausaha. Selain itu, akan ada penguatan UMKM berbasis teknologi, mendorong adopsi teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing UMKM Aceh.
Tidak hanya itu, USK dan BI Aceh juga akan melakukan riset bersama di bidang ekonomi dan keuangan. Riset ini diharapkan dapat menghasilkan data dan temuan yang bermanfaat untuk pengembangan kebijakan dan program kewirausahaan di Aceh. Kerja sama ini juga akan mencakup program beasiswa BI bagi mahasiswa berprestasi USK, sekaligus memperkuat peran kampus sebagai pusat pertumbuhan ekonomi daerah.
Agus Chusaini, Kepala Perwakilan BI Provinsi Aceh, menekankan pentingnya kolaborasi antara dunia pendidikan dan lembaga keuangan. Ia menyatakan bahwa BI terus mendorong terbentuknya wirausaha yang produktif, inovatif, dan berorientasi pada ekonomi digital. Kehadiran mahasiswa dalam jumlah besar di Aceh juga memiliki dampak ekonomi yang signifikan, termasuk dalam pengembangan wisata pendidikan.
Potensi dan Dampak Kerja Sama
Kerja sama ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dan pertumbuhan ekonomi lokal di Aceh. Dengan pelatihan dan pendampingan yang memadai, mahasiswa akan lebih siap untuk terjun ke dunia usaha setelah lulus kuliah. Penguatan UMKM berbasis teknologi juga akan meningkatkan daya saing UMKM Aceh di pasar yang semakin kompetitif.
Riset bersama yang dilakukan oleh USK dan BI Aceh akan memberikan data dan informasi yang akurat dan terkini tentang kondisi ekonomi Aceh. Data ini dapat digunakan sebagai dasar untuk merumuskan kebijakan dan program yang tepat sasaran dalam pengembangan ekonomi daerah. Program beasiswa BI juga akan memberikan kesempatan bagi mahasiswa berprestasi untuk melanjutkan pendidikan mereka dan berkontribusi lebih besar bagi pembangunan Aceh.
Secara keseluruhan, kerja sama antara USK dan BI Aceh ini merupakan langkah strategis dalam pengembangan ekosistem kewirausahaan di Aceh. Kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan wirausaha-wirausaha baru yang sukses, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan perekonomian Aceh secara berkelanjutan.
Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan akan tercipta sinergi yang positif antara perguruan tinggi dan lembaga keuangan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Aceh. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam meningkatkan perekonomian daerah melalui pemberdayaan masyarakat dan pengembangan UMKM.