Usulan Pembangunan Lajur Penyelamat di Padang Panjang Cegah Kecelakaan Maut
Kecelakaan maut di Padang Panjang mendorong Polda Sumbar mengusulkan pembangunan lajur penyelamat di kawasan Terminal Busur untuk mencegah kejadian serupa terulang.

Kecelakaan maut yang melibatkan bus ALS di Padang Panjang, Sumatera Barat, pada Selasa, 6 Juni 2024, menewaskan 12 penumpang. Peristiwa ini mendorong Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat untuk mengusulkan pembangunan lajur penyelamat di sekitar kawasan Terminal Busur. Usulan ini bertujuan untuk mencegah terulangnya kecelakaan serupa di lokasi yang dikenal rawan tersebut. Direktur Lalu Lintas Polda Sumbar, AKBP Muhammad Reza Chairul Akbar Sidiq, menyatakan bahwa lajur penyelamat sangat penting untuk mengantisipasi kendaraan yang kehilangan kendali, seperti rem blong.
AKBP Reza menjelaskan, "Nanti akan kami usulkan pembuatan lajur penyelamat di kawasan ini, karena di lokasi ini sudah sering terjadi kecelakaan." Pernyataan ini disampaikannya sebagai respons langsung atas kecelakaan bus ALS yang baru saja terjadi. Lokasi kecelakaan, di sekitar Terminal Busur, memang telah lama menjadi titik rawan kecelakaan lalu lintas di Kota Padang Panjang. Pembangunan lajur penyelamat diharapkan dapat meminimalisir dampak kecelakaan, bahkan mencegahnya sama sekali.
Pembangunan lajur penyelamat ini bukan usulan baru. Pemerintah Kota Padang Panjang, melalui Wakil Wali Kota Allex Saputra, telah berulang kali menyurati pihak terkait untuk merealisasikan proyek ini. Allex menegaskan bahwa usulan tersebut telah diajukan berkali-kali kepada pihak berwenang. Jalan nasional yang menjadi lokasi rawan kecelakaan tersebut membutuhkan dukungan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat untuk merealisasikan pembangunan lajur penyelamat.
Lajur Penyelamat: Solusi Mengurangi Risiko Kecelakaan
Ide pembangunan lajur penyelamat di Padang Panjang muncul sebagai respons atas tingginya angka kecelakaan di kawasan Terminal Busur. Lajur ini dirancang sebagai area aman bagi kendaraan yang mengalami masalah teknis, seperti rem blong, sehingga dapat mengurangi risiko kecelakaan fatal. Dengan adanya lajur penyelamat, kendaraan yang kehilangan kendali dapat diarahkan ke area aman tanpa membahayakan pengguna jalan lain.
AKBP Reza menjelaskan fungsi lajur penyelamat, "Jadi, lajur keselamatan ini berfungsi menahan kendaraan yang tidak dapat dikendalikan." Hal ini menunjukkan pentingnya infrastruktur ini dalam meningkatkan keamanan lalu lintas di daerah tersebut. Pembangunan lajur penyelamat bukan hanya sekadar solusi teknis, tetapi juga merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk melindungi keselamatan warga.
Pembangunan lajur penyelamat direncanakan di daerah Koto Baru, termasuk di kawasan Terminal Busur, di sisi kanan dan kiri jalan. Lokasi ini dipilih karena merupakan titik rawan kecelakaan yang sering terjadi. Dengan adanya lajur penyelamat, diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan dan meminimalisir korban jiwa.
Dukungan Pemerintah Daerah dan Provinsi
Wakil Wali Kota Padang Panjang, Allex Saputra, mengungkapkan bahwa pemerintah daerah telah aktif berupaya untuk merealisasikan pembangunan lajur penyelamat. Mereka telah mengirimkan surat kepada berbagai pihak terkait untuk mendapatkan dukungan dan persetujuan. Namun, karena jalan tersebut merupakan jalan nasional, dibutuhkan dukungan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat untuk merealisasikan proyek ini.
Allex menambahkan, "Kami sudah sering mengajukan pembangunan lajur penyelamat ini. Mengingat ini jalannya nasional sehingga kami butuh dukungan Pemerintah Provinsi Sumbar agar segera terealisasi." Pernyataan ini menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan provinsi dalam mengatasi masalah keselamatan lalu lintas di Padang Panjang.
Selain mengupayakan pembangunan lajur penyelamat, Pemerintah Kota Padang Panjang juga telah memerintahkan Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mendata korban kecelakaan maut tersebut. Pendataan ini bertujuan untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada para korban dan keluarga mereka.
Pembangunan lajur penyelamat di Padang Panjang diharapkan dapat menjadi solusi efektif dalam mengurangi angka kecelakaan lalu lintas di kawasan Terminal Busur. Kerja sama antara Polda Sumbar, Pemerintah Kota Padang Panjang, dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sangat krusial untuk merealisasikan proyek ini dan meningkatkan keselamatan pengguna jalan.
Langkah cepat dan kolaboratif dari berbagai pihak sangat penting untuk mencegah tragedi serupa terulang di masa depan. Dengan adanya lajur penyelamat, diharapkan angka kecelakaan di wilayah tersebut dapat ditekan secara signifikan, serta memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pengguna jalan.