Vaksin M72: Bukan Pengganti BCG, Fokus pada Remaja dan Dewasa
Peneliti ungkap vaksin M72 untuk TB tidak akan menggantikan vaksin BCG, yang tetap efektif untuk anak-anak, sementara M72 difokuskan pada remaja dan dewasa, saat ini dalam uji klinis tahap 3.

Jakarta, 16 Mei 2024 - Sebuah temuan penting disampaikan oleh dr. Erlina Burhan, peneliti nasional vaksin Tuberkulosis (TB). Dalam sebuah webinar di Jakarta, beliau menjelaskan bahwa vaksin M72 yang saat ini tengah dalam uji klinis tahap 3, tidak akan menggantikan vaksin Bacillus Calmette-Guérin (BCG) dalam upaya eliminasi penyakit TB. Vaksin BCG terbukti efektif melindungi anak-anak di bawah usia 5 tahun dari penyakit TB. Keefektifan vaksin BCG ini menjadi alasan utama mengapa vaksin tersebut tetap menjadi pilihan utama untuk imunisasi anak-anak.
Menurut dr. Erlina, "Bayi atau anak-anak di bawah 5 tahun ini cukup efektif (dengan vaksin BCG), kalaupun anak-anak atau bayi mengalami TB biasanya tidak berat. Jadi makanya BCG ini tidak akan digantikan, tetap dipakai untuk bayi dan anak-anak." Pernyataan ini menegaskan posisi vaksin BCG yang tetap penting dalam program imunisasi anak di Indonesia.
Meskipun demikian, dr. Erlina menekankan bahwa vaksin BCG tidak memberikan perlindungan yang cukup bagi remaja dan orang dewasa. Oleh karena itu, pengembangan vaksin M72 difokuskan untuk kelompok usia tersebut, guna melengkapi upaya pencegahan dan pengobatan TB secara komprehensif. Vaksin M72 diharapkan dapat memberikan perlindungan tambahan bagi populasi yang rentan terhadap TB di usia yang lebih tua.
Vaksin M72: Perkembangan dan Status Halal
Dr. Erlina memaparkan perkembangan vaksin M72. Saat ini, terdapat 15 kandidat vaksin TB yang sedang dikembangkan di dunia. Rinciannya, 4 vaksin masih dalam fase 1, 3 vaksin dalam fase 1, 2 vaksin dalam fase uji klinis 2A, dan 2 vaksin dalam fase uji klinis 2B. Vaksin M72 sendiri telah mencapai tahap uji klinis 3, menjadikannya kandidat terdepan dalam pengembangan vaksin TB saat ini. Uji klinis tahap 3 vaksin M72 telah melibatkan 20.000 peserta secara global dan proses rekrutmen sukarelawan telah selesai.
Proses pengembangan vaksin M72 telah berlangsung cukup panjang, dimulai dari fase pre-klinik pada tahun 1994-2005, kemudian fase klinik pada tahun 2005-2013 di beberapa negara seperti Swiss, Amerika Serikat, dan Belgia. Pengembangan sempat terhenti di uji klinis tahap 2 karena kendala pendanaan, namun kemudian dilanjutkan berkat dukungan dari Gates Foundation dan Wellcome Trust dari Inggris. Fase 2B sendiri berlangsung dari tahun 2014 hingga 2018.
Mengenai status halal vaksin M72, dr. Erlina menjelaskan bahwa vaksin ini terbuat dari protein beberapa jenis kuman. "Ini protein dari kuman, dan kalau dari kuman sih tidak ada komponen haramnya. Tidak dibiakkan di bahan yang mengandung babi," ujarnya. Beliau juga menjelaskan bahwa adjuvan atau zat penambahnya sebagian berasal dari tumbuhan, dan sebagian lagi merupakan turunan lipid atau lemak dari kuman. Dr. Erlina menambahkan, "Kalau yang dikatakan tidak dibuat dengan bantuan enzim babi. Tapi kalau ingin lebih pastinya, saya kira nanti kalau ini sudah jadi, sebaiknya juga melibatkan bagian MUI yang biasanya memberikan sertifikasi halal itu silahkan."
Kesimpulannya, vaksin M72 menunjukan kemajuan signifikan dalam pengembangan vaksin TB. Namun, vaksin ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan vaksin BCG yang tetap penting untuk imunisasi anak. Vaksin M72 difokuskan untuk melindungi remaja dan dewasa dari penyakit TB. Proses sertifikasi halal vaksin M72 masih perlu dilakukan untuk memastikan kepatuhan terhadap standar halal.