Wagub Babel Dorong Tanam Singkong di Belitung Timur, Penuhi Kebutuhan Pabrik Tapioka
Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung mendorong masyarakat Belitung Timur untuk meningkatkan produksi singkong guna memenuhi kebutuhan pabrik tapioka PT Suryamas Beltim Indo Makmur dan meningkatkan perekonomian daerah.

Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Hellyana, menyerukan peningkatan produksi singkong di Kabupaten Belitung Timur. Seruan ini disampaikan saat mengunjungi Pabrik PT Suryamas Beltim Indo Makmur di Kecamatan Damar, Belitung Timur, pada Rabu, 7 Mei 2023. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat perekonomian masyarakat setempat dan memenuhi kebutuhan bahan baku pabrik tapioka yang tengah mengalami kekurangan.
Menurut Wagub Hellyana, pabrik tapioka tersebut membutuhkan pasokan singkong yang signifikan. Kekurangan bahan baku ini menghambat peningkatan produksi dan penyerapan tenaga kerja. "Saat ini pabrik masih mengalami kekurangan produksi, karena kekurangan bahan baku singkong," ungkap Hellyana. Ia menekankan pentingnya peningkatan produksi singkong untuk mengatasi permasalahan ini dan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat Belitung Timur.
Pabrik PT Suryamas Beltim Indo Makmur memiliki peran penting dalam perekonomian Belitung Timur. Pabrik ini mengolah singkong menjadi tepung tapioka, sebuah produk dengan potensi pasar yang besar. Dengan terpenuhinya kebutuhan bahan baku, pabrik ini berpotensi menyerap lebih banyak tenaga kerja dan berkontribusi pada peningkatan pendapatan masyarakat.
Peningkatan Produksi Singkong untuk Kemajuan Ekonomi Belitung Timur
Manajer Produksi PT Suryamas Beltim Indo Makmur, Willyam Chandra, memaparkan target produksi pabrik. Di tahap awal, pabrik membutuhkan lahan seluas 1.500 hektare untuk mencapai kapasitas produksi maksimal. Target tersebut diharapkan dapat tercapai secara bertahap. "Pada tahun berjalan setidaknya bisa mencapai 50 hingga 60 persen produksi, sehingga akhirnya bisa mencapai target lahan hingga 4.500 hektare," jelas Willyam.
Willyam juga menjelaskan proses produksi yang ramah lingkungan di pabrik tersebut. Limbah padat diolah menjadi pakan ternak, sementara limbah cair dimanfaatkan sebagai biogas. Hal ini menunjukkan komitmen pabrik terhadap keberlanjutan lingkungan dan efisiensi sumber daya. "Di sini limbah padat bisa dijadikan untuk pakan ternak. Dari 20 ton singkong, 5 tonnya menjadi bahan pakan ternak. Limbah cair bisa dipakai sebagai biogas. Jadi tidak ada yang terbuang sia-sia,” ujarnya.
Peningkatan produksi singkong tidak hanya akan memenuhi kebutuhan pabrik tapioka, tetapi juga akan memberikan dampak positif bagi lingkungan. Pengolahan limbah yang efisien menunjukkan komitmen pabrik terhadap praktik berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Dengan demikian, peningkatan produksi singkong di Belitung Timur merupakan langkah strategis untuk meningkatkan perekonomian daerah dan menciptakan lapangan kerja baru. Dukungan dari pemerintah daerah dan kerja sama yang baik antara pemerintah, pabrik, dan petani sangat penting untuk mencapai keberhasilan program ini.
Kebijakan Pemerintah Dukung Petani Singkong
Pemerintah daerah diharapkan dapat memberikan dukungan penuh kepada petani singkong di Belitung Timur. Dukungan tersebut dapat berupa penyediaan bibit unggul, pelatihan pertanian modern, serta akses terhadap pasar yang lebih luas. Dengan demikian, petani dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas singkong yang dihasilkan.
Selain itu, perlu adanya kerjasama yang erat antara pemerintah, pabrik, dan petani untuk memastikan ketersediaan bahan baku singkong secara berkelanjutan. Kerjasama ini dapat berupa perjanjian kerjasama pembelian singkong dengan harga yang wajar dan menjamin kesejahteraan petani.
Program peningkatan produksi singkong ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia. Dengan memanfaatkan potensi sumber daya lokal secara optimal, daerah dapat meningkatkan perekonomiannya dan menciptakan lapangan kerja baru.
Program ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional. Singkong merupakan komoditas pangan penting yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, mulai dari makanan pokok hingga bahan baku industri.
Dengan demikian, peningkatan produksi singkong di Belitung Timur memiliki dampak positif yang luas, baik bagi perekonomian daerah, lingkungan, maupun ketahanan pangan nasional.
Kesimpulannya, upaya mendorong masyarakat Belitung Timur untuk menanam singkong merupakan langkah penting dalam meningkatkan perekonomian daerah dan memenuhi kebutuhan bahan baku industri. Dukungan pemerintah dan kerjasama yang baik antara berbagai pihak sangat krusial untuk keberhasilan program ini.