Wagub Banten Dorong Optimalisasi Pengelolaan DAS untuk Surplus Pangan
Wakil Gubernur Banten meminta pengelola DAS Sungai Ciliman dan Cisawarna optimalkan pengelolaan untuk surplus pangan, dengan fokus pada pengairan sawah dan perbaikan irigasi.

Wakil Gubernur Banten, A Dimyati Natakusumah, menekankan pentingnya optimalisasi pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliman dan Cisawarna guna mencapai surplus pangan di Provinsi Banten. Hal ini disampaikannya saat kunjungan kerja ke Kantor Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pengelolaan DAS Ciliman dan Cisawarna di Malingping, Kabupaten Lebak, Rabu (12/3).
Kunjungan tersebut bertujuan untuk memantau langsung program pengelolaan DAS, termasuk melihat kondisi infrastruktur, peralatan, serta kendala yang dihadapi. Dimyati menyatakan bahwa pengelolaan DAS yang optimal sangat krusial untuk mengairi lahan pertanian, khususnya sawah, sehingga dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan mencapai surplus pangan. "Supaya kita surplus pangan," tegas Dimyati.
Lebih lanjut, Wagub Banten juga memberikan arahan spesifik terkait pengelolaan DAS. Ia menekankan pentingnya pengerukan sungai yang mengalami pendangkalan, pembersihan sampah dan rumput, serta memastikan aliran air ke sawah-sawah berjalan lancar. Komitmennya untuk terus memantau pengelolaan DAS juga ditegaskan demi keberhasilan program ini.
Optimalisasi Pengelolaan DAS Ciliman dan Cisawarna
Kepala UPTD Pengelolaan DAS Ciliman dan Cisawarna, Deni Mardiyanto, memaparkan prioritas pengelolaan DAS saat ini. Prioritas utama adalah pemeliharaan, meliputi penggalian sedimentasi, pembersihan rumput, dan pengaturan buka tutup bendungan untuk pembagian air ke sawah-sawah petani. Hal ini bertujuan untuk memastikan distribusi air irigasi merata dan efisien.
Selain itu, kegiatan utama lainnya adalah rehabilitasi dan perbaikan irigasi primer dan sekunder yang rusak. Perbaikan ini difokuskan pada penambalan kebocoran agar debit air yang mengalir ke sawah tetap optimal. "Memperbaiki irigasi yang bocor sehingga debit air yang mengalir tetap optimal," jelas Deni.
Deni juga menambahkan bahwa UPTD terus berupaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan DAS agar target surplus pangan dapat tercapai. Berbagai inovasi dan strategi terus dikembangkan untuk menghadapi tantangan yang ada, seperti perubahan iklim dan kerusakan lingkungan.
Dengan optimalisasi pengelolaan DAS, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian di wilayah tersebut dan berkontribusi pada ketahanan pangan Provinsi Banten. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah daerah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan sektor pertanian.
Tantangan dan Solusi dalam Pengelolaan DAS
Pengelolaan DAS menghadapi berbagai tantangan, termasuk pendangkalan sungai akibat sedimentasi, kerusakan infrastruktur irigasi, dan perubahan iklim yang mempengaruhi pola curah hujan. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan kerjasama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya.
Pemerintah daerah berkomitmen untuk menyediakan dukungan berupa pendanaan, pelatihan, dan teknologi untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan DAS. Sementara itu, peran serta masyarakat sangat penting dalam menjaga kebersihan sungai dan lingkungan sekitar DAS agar tetap lestari.
Partisipasi aktif masyarakat, seperti menjaga kebersihan sungai dan tidak membuang sampah sembarangan, sangat krusial. Kerjasama ini diharapkan dapat menciptakan sinergi yang efektif dalam pengelolaan DAS untuk mencapai tujuan surplus pangan.
Dengan pengelolaan yang terintegrasi dan berkelanjutan, diharapkan DAS Ciliman dan Cisawarna dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan produksi pertanian dan ketahanan pangan di Provinsi Banten. Hal ini akan berdampak positif pada kesejahteraan petani dan perekonomian daerah.
Ke depannya, pemantauan dan evaluasi berkala terhadap pengelolaan DAS akan terus dilakukan untuk memastikan program berjalan efektif dan mencapai target yang telah ditetapkan. Komitmen pemerintah daerah untuk mendukung program ini menunjukkan keseriusan dalam upaya mewujudkan surplus pangan di Provinsi Banten.