Wagub Jateng Tekankan Pendekatan Humanis Satpol PP dalam Penegakan Perda
Wakil Gubernur Jawa Tengah meminta Satpol PP, Linmas, dan Damkar mengedepankan pendekatan humanis dalam melayani masyarakat dan menegakkan Perda, serta meningkatkan kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana.

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menekankan pentingnya pendekatan humanis bagi jajaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas), dan Satuan Pemadam Kebakaran (Damkar) dalam menjalankan tugas. Hal ini disampaikannya saat menjadi inspektur apel kesiapsiagaan di Semarang, Kamis (15/5). Pernyataan tersebut disampaikan dalam rangka meningkatkan pelayanan publik dan penegakan peraturan daerah (Perda) di Jawa Tengah.
Gus Yasin, sapaan akrab Taj Yasin Maimoen, mengajak seluruh petugas untuk selalu mengedepankan keakraban dan sikap humanis dalam setiap tindakan, meskipun dalam konteks penegakan Perda yang terkadang memerlukan tindakan tegas. "Saya titip agar dalam menegakkan aturan perda tetap menjaga keakraban dan humanis," pesannya. Hal ini penting untuk menjaga hubungan baik antara petugas dan masyarakat, serta mencegah potensi konflik yang tidak perlu.
Lebih lanjut, Wagub Jateng juga memberikan arahan khusus kepada masing-masing instansi. Petugas Damkar misalnya, diminta untuk terus meningkatkan kapasitas melalui pendidikan dan pelatihan, serta mengoptimalkan pemanfaatan teknologi dan sistem peringatan dini dalam merespon berbagai situasi, baik bencana maupun non-bencana. Respon cepat dan tepat atas kebutuhan masyarakat menjadi prioritas utama.
Penegakan Perda yang Humanis
Dalam konteks penegakan Perda, Satpol PP memiliki peran krusial dalam melakukan penertiban. Wagub Jateng menekankan pentingnya penertiban dilakukan dengan tegas namun tetap humanis. Contohnya, dalam menangani bangunan liar atau pelanggaran Perda lainnya, pendekatan persuasif dan dialogis harus diutamakan sebelum mengambil tindakan represif.
Pendekatan humanis ini diharapkan dapat menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat, sekaligus membangun citra positif bagi petugas penegak Perda. Hal ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, yang memerlukan sinergi dan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat.
Selain itu, Gus Yasin juga mengingatkan pentingnya menjaga keakraban dan menghindari permasalahan dengan masyarakat. Petugas Satpol PP, Damkar, dan Linmas merupakan garda terdepan yang berinteraksi langsung dengan masyarakat, sehingga sikap humanis menjadi kunci keberhasilan dalam menjalankan tugas.
Tiga Fokus Kerja: Jateng Bijak, Makmur, dan Nyaman
Wagub Jateng juga menyampaikan tiga fokus kerja utama bagi petugas Satpol PP, Damkar, dan Linmas, yaitu mewujudkan Jawa Tengah yang Bijak, Makmur, dan Nyaman. Ketiga fokus ini menjadi pedoman dalam menjalankan tugas dan memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Jateng Bijak menekankan pada pentingnya kepatuhan terhadap aturan dan penegakan hukum yang adil dan bijaksana. Jateng Makmur berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program pembangunan. Sementara Jateng Nyaman mengutamakan terciptanya rasa aman, nyaman, dan tentram bagi seluruh warga Jawa Tengah.
Penghargaan yang diberikan kepada enam daerah terbaik dalam kategori Satpol PP diharapkan dapat menjadi motivasi bagi daerah lain untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat. Kabupaten Brebes meraih juara pertama, disusul Kabupaten Cilacap (juara kedua), dan Kabupaten Kebumen (juara ketiga). Juara harapan diraih oleh Kabupaten Sukoharjo, Kota Surakarta, dan Kabupaten Pemalang.
Semangat Ngopeni Nglakoni
Apel kesiapsiagaan ini diharapkan dapat memperkuat komitmen dalam membangun Jawa Tengah dengan semangat "Ngopeni Nglakoni", yang berarti melayani dan melaksanakan tugas dengan sepenuh hati. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan mewujudkan visi Jawa Tengah yang lebih baik.
Dengan mengedepankan pendekatan humanis dan tiga fokus kerja utama, diharapkan Satpol PP, Damkar, dan Linmas dapat menjalankan tugasnya secara efektif dan efisien, serta membangun hubungan yang harmonis dengan masyarakat. Hal ini penting untuk menciptakan Jawa Tengah yang Bijak, Makmur, dan Nyaman bagi seluruh warganya.